Bentuk Kaki Seperti Ini Tingkatkan Risiko Radang Sendi

Bentuk Kaki Seperti Ini Tingkatkan Risiko Radang Sendi

Hillariana Ikhlash Devani - detikHealth
Rabu, 04 Mei 2016 19:05 WIB
Bentuk Kaki Seperti Ini Tingkatkan Risiko Radang Sendi
Foto: Thinkstock
Jakarta - Memaksa berolahraga padahal jarang olahraga, obesitas, sampai cedera lutut adalah beberapa faktor pemberat yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena ostheoarthritis (OS). Nah, bentuk kaki juga berkaitan denga risiko OA lho.

Disampaikan dr Ade Sri Wahyuni, SpRM, dari Klinik Nyeri dan Tulang Belakang Jakarta Selatan, sendi dapat digambarkan seperti engsel pintu. Pada engsel terdapat bantalan agar antar besi tidak bergesekan langsung. Selain itu, ada juga pelumas agar besi tidak cepat karat. Nah, demikian juga dengan sendi.

Pada sendi, dr Ade menjelaskan terdapat tulang rawan sendi sebagai bantalan antar tulang dan juga pelumas sendi agar sendi tidak nyeri. Menurut dr Ade, sendi normal akan memiliki tekanan yang sama pada setiap sendinya. Maka dari itu, nyeri sendi lebih mudah terjadi pada lansia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Otot penyangga pada lansia akan jadi lebih lemah, sehingga tidak seimbang tekanannya. Saat itu terjadi, salah satu sisi sendi akan menerima tekanan berlebih. Kecenderungan tekanan berbeda ini juga ada pada anak dengan kaki bentuk O atau X, tekanan akan tidak merata. Ada satu sisi yang menerima tekanan lebih tinggi," ujar dr Ade, ditemui di Klinik Nyeri dan Tulang Belakang Jakarta Selatan, Rabu (4/5/2016).

Baca Juga: Kenali Nyeri Sendi Sejak Dini

Penanganan anak dengan ostheoarthritis sendiri diungkapkan oleh dr Ade sama dengan orang dewasa. Hanya saja, untuk anak-anak jarang sekali dilakukan tindakan injekasi dan biasanya terapi dilakukan dengan play therapy.

"Ada pasien saya, berusia 8 tahun, sulit untuk berjalan karena obesitas. Dan karena dia ingin menguatkan otot-otot pahanya agar bisa berjalan, saya coba play therapy. Anak saya minta bersepeda selama 15 menit setiap hari, dan alhamdulillah berhasil," ucap dr Ade.

Ia menambahkan, OA mungkin tidak mematikan tapi dapat menurunkan kualitas hidup. Sebab, rasa nyeri yang muncul bisa membuat pasien tidak mau menggerakkan sendi. Akibatnya, sendi makin nyeri dan pastinya aktivitas sehari-hari bakal terganggu.

"Kalau yang belum tahu, nyeri sendi itu sakit sekali. Maka dari itu, selagi muda cobalah untuk mencegahnya," kata dr Ade memberi pesan.

Baca Juga: Semakin Dini Dirawat, Kaki yang Serupai Huruf O atau X Bisa Cepat Diatasi (rdn/vit)

Berita Terkait