Para peneliti dari LG Electronics menyebutnya 'low battery anxiety'. Kepanikan semacam ini banyak dialami oleh para responden yang diteliti dalam sebuah survei awal tahun ini. Biasanya, panik mulai melanda saat indikator baterai tinggal 20 persen.
Menurut survei tersebut, 32 persen responden rela meninggalkan aktivitasnya untuk sesegera mungkin pulang ke rumah demi mencari colokan listrik. Sebanyak 22 persen memilih masuk ke bar atau restoran dan memesan apa saja agar bisa 'numpang nyolok'.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Risiko Kesehatan yang Menghantui dari Pemakaian Ponsel Tak Bijak
Namun bukan berarti masalah ini tidak berhubungan dengan gangguan kejiwaan. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5) mengenal istilah 'nomophobia' untuk gangguan jiwa yang membuat orang tidak bisa hidup tanpa ponsel, dan 'low battery anxiety' bisa jadi salah satu gejalanya.
Sebuah penelitian yang dilakukan YouGov pada tahun 2010 mengungkap 53 persen pengguna ponsel di Inggris mengalami kegelisahan saat tidak ada ponsel yang bisa digunakan. Bisa jadi karena memang tidak ada ponsel, atau mati karena habis baterainya. Demikian, dikutip dari Bustle, Senin (23/5/2016).
Baca juga: Tidak Bisa Hidup Tanpa HP, Ciri Orang Perlu Direhabilitasi (up/vit)











































