"Kalau dulu permen ya permen saja, ini sekarang sampai ada gambar apinya," kata dr Lily Sulistyowati, MM, Direktur Penyakit Tidak Menular dari Kementerian Kesehatan, mengomentari desain permen rokok yang begitu detail menyerupai rokok sungguhan, Selasa (24/5/2016).
Permen-permen rokok dengan desain kemasan yang realistis ini marak diperjualbelikan di tokok online. Dalam deskripsi produknya, disebutkan rokok-rokok ini tersedia dalam rasa cokelat dan dikemas dalam pak berisi 20 batang serta dus berisi 50 pak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Baca juga: Presiden Obama Lepas dari Kecanduan Merokok dengan Permen Karet Nikotin
dr Lily menuding, peredaran permen rokok semacam ini termasuk bagian dari marketing rokok pada anak-anak. Meski rasa dan bau permen ini tak ubahnya seperti permen pada umumnya, namun kemasannya mengasosiasikan produk rokok sungguhan.
Sementara itu, Global Youth Tobacco Survey (GYTS) 2009 menunjukkan tingginya paparan iklan rokok pada remaja 13-15 tahun. Sebanyak 89,3 persen remaja 13-19 tahun terpapar iklan rokok melalui billboard, dan 7,7 persen pernah menerima rokok gratis, antara lain dari Sales Promotion Girl (SPG).
![]() |
Baca juga: Dibungkus Mirip Permen, Ganja Medis Dianggap Bisa Bahayakan Anak-anak (up/vit)













































