Sering Dilakukan, Tapi Cara Bersihkan Kotoran Telinga Begini Tak Dianjurkan

Sering Dilakukan, Tapi Cara Bersihkan Kotoran Telinga Begini Tak Dianjurkan

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Kamis, 09 Jun 2016 12:01 WIB
Sering Dilakukan, Tapi Cara Bersihkan Kotoran Telinga Begini Tak Dianjurkan
Foto: thinkstock
Jakarta - Untuk membersihkan telinga, ada berbagai teknik yang umum dilakukan masyarakat. Misalnya saja menggunakan cotton bud, menuangkan air di telinga, atau bahkan menggunakan 'alat darurat' lain seperti peniti.

Menanggapi hal ini, asisten profesor THT di Weill Cornell Medical College, Maria Suurna, MD mengatakan sebenanrnya kotoran telinga adalah kombinasi dari serumen yang diproduksi kelenjar sebaceous tubuh guna menjaga kulit di telinga tetap lembap serta sel kulit mati yang secara alami dirontokkan saluran telinga.

"Telinga dirancang untuk membersihkan dirinya sendiri dengan mendorong kotoran di telinga keluar dari salurannya. Ketika Anda menggunakan cotton bud, akan mengganggu proses pengeluaran itu dan perontokan alami sel kulit mati hingga menyebabkan lebih banyak kotoran telinga yang dihasilkan," kata Suurna.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari Men's Health, Suurna menambahkan penggunaan cotton bud juga bisa malah mendorong kembali kotoran ke saluran telinga hingga menyebabkan penyumbatan. Bahkan menurut pengalaman Suurna, ada pula pasiennya yang nekat menggunakan alat darurat seperti peniti untuk mencongkel kotoran telinga.

Cara ini sudah pasti berbahaya karena benda dengan ujung tumpul atau tajam bisa berisiko melukai gendang telinga. Sementara, Direktur Penelitian otologi di New York Eye and Ear Infirmary of Mount Sinai, Ana Kim MD tidak menganjurkan penggunaan ear candle. Sebab metode tersebut berpotensi membakar gendang telinga dan memungkinkan cairan lilin justru terjebak di telinga.

Baca juga: Telinga Suka Berdenging? Hal-hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya

"Menuangkan air di telinga juga sering terdengar aman. Padahal, air bisa terjebak di belakang kotoran telinga atau menyebabkan kotoran telinga membengkak akibat suasana yang lembap," kata Kim. Lantas, apa metode membersihkan telinga yang paling disarankan?

Kim dan Suurna sepakat penggunaan hidrogen peroksida bisa jadi cara tepat membersihkan kotoran telinga. Gunakan satu atau dua tetes hidrogen peroksida sekitar 10 menit sebelum mandi. Peroksida akan mencairkan kotoran telinga sehingga bisa memudahkan kotoran telinga keluar ketika Anda tengah mandi.

Metode ini bisa dilakukan sebulan sekali. Nah, kulit di telinga yang kering juga bisa memicu produksi kotoran telinga berlebih. Untuk mengatasinya, Anda bisa menggunakan minyak mineral guna membantu kulit telinga tetap lembap. Tapi, menurut Kim dua metode itu tidak disarankan bagi orang yang pernah melakukan operasi telinga.

"Pada orang yang pernah melakukan operasi telinga, dua metode itu bisa berisiko menyebabkan infeksi atau pusing. Untuk itu, gunakan saja lap basah bersih untuk membersihkan bagian luar telinga. Jika secara alami kotoran telinga Anda cukup banyak, silakan pergi ke THT tiap enam bulan sekali untuk pembersihan dengan alat khusus," pungkas Kim.

Baca juga: Penyebab Telinga Sakit Saat Menggunakan Earphone

(rdn/vit)

Berita Terkait