Dr dr Fiastuti Witjaksono, MSc, MS, dari Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - RS Cipto Mangunkusumo, mengatakan puasa memang bisa jadi momen tepat untuk memulai program penurunan berat badan.
"Puasa jelas membuat berat badan kita lebih turun dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. Karena pada saat puasa frekuensi makan seseorang akan lebih sedikit dari biasanya. Biasanya seseorang akan makan tiga kali sehari dengan tambahan snack sela-sela waktu seperti jam 10 pagi, jam 4 sore, dan malam sebelum tidur," ungkap dr Fiastuti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Hilangkan prinsip makan banyak saat sahur
Rita Ramayulis, DCN, MKes, dosen jurusan Gizi Poltekkes II Jakarta, mengatakan prinsip makan banyak saat sahur supaya energi besar tidak terlalu tepat. Dengan makan banyak, lambung akan terasa penuh yang malah menyebabkan reaksi negatif seperti lemas, loyo dan malas.
"Jadi prinsip yang benar adalah bagaimana energi yang kita peroleh saat sahur itu bisa menjaga kestabilan energi saat kita tidak mengasup makanan atau berpuasa, tanpa membuat basal metabolisme kita terganggu," tutur Rita.
2. Sahur makanan bernutrisi
Ahli gizi lulusan University of Sydney, Australia, Leona Victoria Djajadi, BSc, MND, berpesan agar diet maksimal, sahur harus dilakukan dengan menu makanan yang bergizi.
Ia mengatakan penting untuk menghindari asupan 'miskin' nutrisi seperti snack-snack, kerupuk, permen, sirop dan jus buah komersial. "Asupan tersebut hanya membuat kita menumpuk kalori tanpa kontribusi nutrisi apapun," ucapnya.
3. Atur takaran gula
Salah satu penyebab gagalnya program diet di bulan puasa adalah konsumsi makanan dan minuman manis yang berlebihan. Untuk itu, Rita mengatakan asupan gula pun harus ditakar sesuai porsinya.
Untuk setiap 200 cc air yang dikonsumsi, gunakan gula pasir 30 gram atau 2-2,5 sendok makan saja. Rita juga mengingatkan agar sari atau jus buahnya tak boleh terlalu dingin karena dikhawatirkan akan membuat produksi asam lambung meningkat sekaligus begah.
ilustrasi makanan sehat (Thinkstock) |
Makan utama memang baru dilakukan setelah salat Maghrib. Akan tetapi bagi yang ingin menurunkan berat badan, Rita menyarankan agar jumlah nasinya disesuaikan dan lauknya pun hanya dipilih yang tergolong protein hewani atau nabati namun tidak digoreng.
"Misalnya kita pilih ayam bakar atau pepes tahu. Kemudian nanti ditambah lagi dengan tumis sayuran. Ini minyaknya tidak banyak tapi mengenyangkan. Kunci diet dalam hidangan berpuasa itu selalu volume sayur lebih besar daripada volume nasi. Jadi itu kata kuncinya. Kata kunci untuk menentukan apakah diet saya ini sudah bisa membantu menurunkan berat badan atau belum," tegas Rita.
5. Olahraga sebelum berbuka
dr Muchtaruddin Mansyur, MS, SpKO, dari Kementerian Kesehatan mengatakan waktu paling tepat untuk olahraga adalah sore hari menjelang berbuka. Pada waktu itu, tubuh memang terasa lemas karena tidak adanya asupan untuk menambah energi.
"Pada saat lemas itu paling baik olahraga, terutama yang ingin menurunkan berat badan. Kenapa? Karena saat itu gula darah rendah dan tanpa asupan makanan. Akhirnya tubuh mengambil energi dari lemak yang tersimpan di tubuh," tutur dr Muchtar. (mrs/vit)












































ilustrasi makanan sehat (Thinkstock)