Duh! Virus Polio Kembali Terdeteksi di India

Duh! Virus Polio Kembali Terdeteksi di India

Firdaus Anwar - detikHealth
Selasa, 21 Jun 2016 14:00 WIB
Duh! Virus Polio Kembali Terdeteksi di India
Ilustrasi sampel darah positif polio (Foto: Thinkstock)
New Delhi, India - Usaha eradikasi virus polio secara global terus berlanjut dan kini menurut World Health Organization (WHO) hanya tinggal negara Pakistan dan Afghanistan saja yang belum bebas penyakit tersebut.

Nah sambil menunggu kedua negara berhasil menurunkan kasusnya menjadi nol, negara lain tetap berupaya melakukan tindakan pencegahan mewaspadai terhadap kemunculan kembali virus. Dan terkait hal tersebut di awal Juni lalu India melaporkan menemukan strain virus polio aktif di sampel got kota Hyperabad.

Ditemukannya strain aktif virus merupakan lampu 'kuning' karena artinya kasus polio baru bisa kembali muncul. Penemuan kasus baru akan menjadi kemunduran pencapaian karena India sendiri sudah dinyatakan bebas polio sejak tahun 2014.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: WHO Optimistis Polio di Pakistan Bisa Dieliminasi dalam Hitungan Bulan

Menurut Rajesh Singh dari dinas kesehatan setempat asal virus polio diduga dari vaksin oral yang digunakan secara massal untuk imunisasi. Dalam vaksin memang terdapat virus yang telah dilemahkan dan akan keluar sendiri dari tubuh anak lewat feses.

"Ketika vaksin diberikan secara oral, cairan yang masuk tercampur dalam tubuh dan keluar bersamaan dengan feses akan menumpuk di sistem drainase. Virus yang ada dalam vaksin akhirnya menjadi semakin kuat dan resistan," kata Singh seperti dikutip dari BBC, Selasa (21/6/2016).

Untuk mencegah terjadinya kemunculan kembali polio, dr Pradeep Haldar selaku ketua program imunisasi nasional di India mengatakan pihaknya telah menjalankan tiga tahap pengawasan. Pengawasan pertama melihat cakupan imunisasi, kedua mengetes tiap anak di sekitar kota apakah membawa virus, dan ketiga mengawasi kasus polio itu sendiri.

"Kalau tiga parameter tersebut lolos semua, maka kita bisa bilang bahwa risikonya kecil karena standar metode pengawasan kami cukup tinggi," pungkas dr Haldar.

Baca juga: Seiring Dunia Bebas Polio pada 2020, Bio Farma Lanjut Produksi Vaksin Lain

(fds/vit)

Berita Terkait