Para ilmuwan dari Hokkaido University baru-baru ini mengungkap hubungan OSA dengan peningkatan tekanan pada bola mata yang memicu glaukoma. Gangguan penglihatan ini termasuk salah satu penyebab kebutaan.
Penelitian ini cukup menantang karena tidak mudah mengukur tekanan bola mata pada saat tidur. Untuk mengatasinya, para ilmuwan mengembangkan sensor khusus seperti lensa kontak yang bisa mendeteksi tekanan bola mata tanpa mengganggu tidur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Patut Dicoba, Cara Alami untuk Bantu Atasi Kebiasaan Ngorok
Namun dalam penelitian ini, para ilmuwan mengungkap temuan yang tidak terduga. Saat saluran napas tersumbat, tekanan intratorak justru berkurang karena henti napas cenderung terjadi pada fase inhaling atau menarik napas, bukan fase exhaling atau buang napas.
Walau begitu, henti napas yang terjadi juga memicu kondisi hipoksia atau kekurangan oksigen yang berdampak pada kerusakan saraf-saraf di dalam bola mata. Kondisi inilah yang menurut para ilmuwan bisa meningkatkan risiko glaukoma.
"Penelitian ini menunjukkan bahwa saraf optik bisa rusak karena hipoksia tanpa ada peningkatan tekanan pada mata," demikian dikutip dari Sciencedaily, Senin (25/7/2016).
OSA menyebabkan seseorang berhenti bernapas hingga ratusan kali selama tidur. Kondisi yang banyak dikaitkan dengan risiko berbagai jenis penyakit kronis mematikan ini sering ditandai dengan gejala mendengkur alias ngorok
Baca juga: Pengaruh Alkohol, Tidur Jadi Lebih Mudah Tapi Biasanya Tak Nyenyak (up/vit)











































