Dalam Alzheimer's Association International Conference 2016 di Toronto baru-baru ini, dua tim peneliti dari Inggris dan Kanada menemukan cara mudah untuk mendeteksi risiko Alzheimer atau kepikunan seseorang. Caranya, hanya dengan melakukan pemeriksaan tes mata sederhana.
Peneliti pertama dari Moorfields Eye Hospital dan Oxford University menemukan, ketebalan lapisan berisi sel-sel saraf di retina dapat menentukan ada tidaknya risiko kepikunan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dikutip dari CNN, mereka yang lapisan sel saraf di retinanya lebih tipis cenderung memiliki skor yang rendah dalam tes kognitif. Dan peneliti menyimpulkan ini sudah bisa dijadikan penanda bahwa yang bersangkutan akan segera mengalami tahapan awal dari demensia.
Baca juga: Di Mobil Ini, Seseorang Bisa Merasakan Apa yang Dialami Pasien Demensia
Sedangkan pada studi kedua, peneliti dari Waterloo University Kanada menemukan deposit atau penumpukan protein bernama amyloid pada retina orang dengan penyakit Alzheimer, terutama yang berat.
Pada penelitian sebelumnya, sejumlah ilmuwan hanya menemukan protein ini di dalam otak. Namun untuk pertama kalinya peneliti dari Kanada mengatakan, penumpukan protein ini juga bisa terlihat dari mata.
Mereka juga telah memastikannya dengan mengamati otak dan mata dari 20 pasien yang sudah meninggal dan kebetulan juga mengidap Alzheimer. Bahkan peneliti juga mengamati mata enam ekor anjing yang memperlihatkan gejala serupa.
Ternyata dengan teknologi imaging atau pencitraan yang tinggi, peneliti bisa melihat penumpukan amyloid ini di mata. "Diharapkan cara ini bisa jadi metode yang tak hanya mendeteksi sejak dini tetapi juga non-invasif," kata peneliti, Dr Melanie Campbell seperti dikutip dari CBC.
Baca juga: 4 Hal Penting yang Harus Anda Ketahui Soal Demensia dan Alzheimer
Dua tahun lalu, peneliti dari Dundee University dan University of Edinburgh juga mengembangkan sebuah software khusus untuk mengetahui risiko Alzheimer dari pemeriksaan bola mata seseorang. Sebab menurut peneliti, perubahan pola pembuluh darah di mata juga dapat dikaitkan dengan gejala Alzheimer.
Untuk itu, software ini dapat menghasilkan foto bola mata seseorang yang diduga terkena Alzheimer dengan hasil gambar high definition (definisi tinggi). Dengan begitu perubahan struktur pembuluh darah di dalam mata dapat diketahui saat itu juga.
Dengan software yang sama, peneliti dapat membandingkan kondisi pembuluh darah mata tersebut dengan ribuan riwayat medis pasien Alzheimer yang telah tersimpan di Ninewells Hospital, Dundee untuk memastikan apakah risiko tersebut benar-benar ada atau tidak. (lll/vit)











































