Kasus Mikrosefali Akibat Zika Ditemukan di Haiti dan Guatemala

ADVERTISEMENT

Kasus Mikrosefali Akibat Zika Ditemukan di Haiti dan Guatemala

Muhamad Reza Sulaiman - detikHealth
Jumat, 19 Agu 2016 08:06 WIB
Foto: Thinkstock
Jakarta - Penyebaran virus Zika ke wilayah Amerika Tengah dan Selatan meningkatkan risiko terjadinya bayi lahir dengan mikrosefali, yakni keadaan lingkar kepala yang kecil. Ini diduga akibat infeksi virus Zika saat masih di kandungan.

Haiti dan Guatemala menjadi negara terbaru yang mencatat kelahiran bayi dengan mikrosefali akibat Zika. Gabriel Thimothe, Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Haiti mengonfirmasi bahwa ada satu bayi yang lahir dengan mikrosefali dan positif diakibatkan oleh virus Zika.

"Kami memiliki 13 bayi lahir dengan gangguan sejak Maret, namun baru ini yang positif dikaitkan dengan virus Zika," tutur Thimothe, dikutip dari Reuters.

Thimothe mengatakan bayi tersebut lahir di kota Mirebalais, sebelah barat Haiti. Di sisi lain, Thimothe mengatakan sudah ada kurang lebih 3.000 pasien Zika yang dikonfirmasi di Haiti.

Baca juga: Peneliti Sebut Virus Zika Bisa Sebabkan Gangguan Sendi Pada Bayi

Sementara itu, Carlos Mejia, Direktur Departemen Penanggulangan Penyakit Menular dari Guatemala City Hospital Roosevelt mengatakan ada dua kasus bayi lahir mikrosefali yang dicurigai karena Zika di Guatemala. Jika terbukti positif, maka hal ini akan tercatat sebagai pertama kalinya bayi lahir dengan mikrosefali akibat Zika di Amerika Tengah.

"Saat ini bayi beserta orang tuanya sedang dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui dari mana mereka bisa terserang Zika," ungkap Mejia.

Sebelumnya baru-baru ini, dilaporkan seorang wanita di Spanyol yang terinfeksi virus Zika melahirkan seorang bayi dengan cacat lahir mikrosefali.

Kasus ini disebut sebagai kasus bayi yang lahir dengan mikrosefali pertama di Eropa. Menurut otoritas negara setempat, wanita yang tidak disebutkan namanya terjangkit Zika saat melakukan perjalanan ke sebuah negara. Namun tidak diketahui lebih jelas di negara mana ia terjangkit virus Zika.

Pada bulan Mei lalu, janin wanita tersebut diketahui mengalami mikrosefali. Namun, ia dan pasangannya tetap mempertahankan bayi tersebut.

Baca juga: Begini Tren Pencarian Masyarakat Soal Virus Zika di Internet (mrs/vit)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT