Disebut Bisa Jadi Obat Tradisional, Apa Saja Manfaat Tanaman Gambir?

Disebut Bisa Jadi Obat Tradisional, Apa Saja Manfaat Tanaman Gambir?

Puti Aini Yasmin - detikHealth
Jumat, 19 Agu 2016 12:31 WIB
Disebut Bisa Jadi Obat Tradisional, Apa Saja Manfaat Tanaman Gambir?
Foto: ilustrasi/thinkstock
Jakarta - Tanaman gambir sejak dulu sudah dikenal memiliki manfaat obat. Ini ditunjukkan dari ditemukannya gambir di antara 3.000 resep jejamuan peninggalan naskah klasik Keraton Solo dan Yogya. Nah, apa saja manfaat sehat tanaman ini?

Menurut Prof Dr Eko Baroto Walujo dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), jamu atau obat tradisional merupakan salah satu produk pengetahuan masyarakat yang didasarkan oleh pengalaman empirik untuk pengobatan tradisional. Nah, tanaman gambir sendiri sudah dikenal di Indonesia sejak abad ke-18.

"Gambir memiliki rasa khas pahit dan kelat, tapi setelah lama dikunyah menjadi manis. Walaupun begitu banyak manfaat yang dapat memberi kualitas yang lebih baik untuk kesehatan tubuh seperti mengandung antiseptik alami yang membantu proses pengobatan" tutur Prof Eko. dalam seminar ilmiah dan workshop tentang 'Tanaman Obat Gambir' di Gedung Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Jl Percetakan Negara, Jakarta, Kamis (18/8/2016).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prof Eko menjelaskan selain memiliki kandungan antioksidan bernama katekin yang dapat mencegah penyakit, tumbuhan gambir juga memiliki daya hambat terhadap bakteri Streptococus Mutans. Bakteri inilah yang menyebabkan terjadinya plak pada gigi.

Baca juga: Tak Cuma Teh, Ekstrak Gambir Juga Punya Antioksidan Katekin Tinggi

"Gambir juga memiliki kandungan antibakteri yang berasal dari katekin yaitu flavonoid, biasanya untuk mengobati diabetes, penyakit degeneratif, penyakit yang tidak menular. Selain itu tanaman gambir juga dipercaya sebagai obat cuci luka bakar, kudis, diare dan disentri, obat kumur-kumur untuk sakit tenggorokan dan sariawan," sambung Prof Eko.

Untuk dijadikan obat, tanaman gambir perlu diekstraksi terlebih dahulu. Caranya adalah dengan melalui enam tahapan, yaitu perebusan dan penguapan daun dan ranting, pengendapan, pengendapan getah, penirisan, pencetakan dan pengeringan.

Baca juga: Tak Puas Hanya dengan Obat Modern? RS Ini Bisa Meresepkan Jamu


(vit/vit)

Berita Terkait