Nyeri Haid Sering disepelekan, Endometriosis Kerap Terlambat Ditangani

Nyeri Haid Sering disepelekan, Endometriosis Kerap Terlambat Ditangani

Puti Aini Yasmin - detikHealth
Selasa, 23 Agu 2016 09:04 WIB
Nyeri Haid Sering disepelekan, Endometriosis Kerap Terlambat Ditangani
Foto: thinkstock
Jakarta - Jangan sepelekan nyeri perut hebat pada saat menstruasi, karena bisa jadi tanda endometriosis. Nah, dalam beberapa kasus, endometriosis terlambat ditangani.

Menurut dr Herbert Situmorang, SpOG(K) dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, ciri dari nyeri yang dikarenakan endometriosisi sangat khas yaitu nyeri luar biasa dan bersifat siklus. Artinya ini hanya terjadi di saat haid.

"Dua keluhan utamanya (endometriosis) adalah nyeri dan infertilitas atau sulit punya anak. Kalau ada nyeri haid pada usia remaja atau reproduksi, nomor satu pikirkanlah endometriosis," tutur dr Herbert.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu disampaikan dia dalam simposium Penatalaksanaan Terkini Perdarahan Uterus Abnormal dan Infertilitas yang digelar HIFERI (Himpunan Endokrinologi-Reproduksi dan Fertilitas Indonesia) Jaya di RSUP Persahabatan, Jalan Persahabatan Raya No 1, Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu (21/8/2016).

Baca juga: Endometriosis Bisa Sembuh 100 Persen? Ini Kata Dokter

Namun menurutnya banyak masyarakat yang masih menyepelekan nyeri saat haid karena dianggap biasa. Oleh sebab itu, endometriosis sering terlambat ditangani. Padahal semakin dini endometriosis terdiagosis dan ditangani, semakin kecil kemampuan endometriosis untuk tumbuh kembali.

"Ada penelitian bahwa dari endometriosis pertama kali muncul dan sampai ketahuan, itu ada keterlambatan sekitar 7-12 tahun," ucap dr Herbert.

dr Herbert menuturkan sebagian besar 90 persen darah seharusnya keluar dari vagina, tapi sebagian darah menstruasi dan juga sel endometrium malah keluar melalui saluran telur dan tumpah ke dalam perut. Inilah yang diyakini bisa menyebabkan endometriosis.

"Endometriosis ada yang tumbuh di telur, di permukaan vagina, dan ada jika lurus samapai dalam ada usus, dubur, dan bisa di kantung kencing. Kalau di sini (kantung kencing) setiap mau pipis sakit, apalagi kalau saat haid dan pipisnya berdarah, pasti ada endometriosis," terang dr Herbert.

Dikatakan dia, dalam penelitian American Journal 2013 untuk melihat endometriosis dapat menggunakan pendekatan life cycle approach, di mana endometriosis tidak hanya terjadi di usia reproduktif.

"Jadi ada mekanisme atau cara lain yang dapat mengubah selnya sendiri dari yang bukan endometriosis menjadi endometriosis, dan itu bisa ditemukan pada anak-anak, ada kan umur baru 1-2 hari tapi udah sakit dan itu persentasenya hanya sebesar 10-15 persen. Namun yang paling banyak memang dijumpai pada usia reproduktif, sedangkan pada menopause ada juga, tapi hati-hati bisa menjadi ganas," papar dr Herbert.

Baca juga: Ingat, Kena Endometriosis Bukan Berarti Wanita Tidak Akan Bisa Hamil

(rdn/vit)

Berita Terkait