Tubektomi dipilih sebagai cara kontrasepsi karena alat kontrasepsi seperti kondom dan pil KB sulit didapat di Venezuela. Untuk itu, salah satu klinik kesehatan di negara bagian Miranda, Southeast Caracas menawarkan 40 tempat di mana wanita bisa melakukan tubektomi selama masa yang ditentukan.
Dilaporkan baru-baru ini, semua tempat sudah terisi dan terdapat daftar tunggu sebanyak 500 orang yang berharap mendapat prosedur sterilisasi. Menurut Sonia Schott, mantan jurnalis Washington D.C. untuk Venezuela, tidak ada wanita yang ingin hamil di Venezuela saat ini ketika kebutuhan anaknya kelak belum tentu terjamin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Alami Sterilisasi Paksa, 5 Wanita Kenya Gugat Pemerintah
"Sebelum program sterilisasi, wanita hidup dengan penghasilan rendah dan memiliki setidaknya empat anak. Namun sekarang kami melihat wanita sudah merasa cukup memiliki satu atau dua anak," ucap Deliana Torres, direktur program klinik, dikutip dari Fox News.
Ya, Venezuela sedang menghadapi krisis ekonomi yang mendalam walau memiliki cadangan minyak terbesar di dunia. Barang-barang kebutuhan pokok semakin sulit ditemui dan banyak warga yang mengatakan berjuang hanya untuk sekadar bisa memberi makan keluarganya.
Kepada detikHealth beberapa waktu lalu, dr Hari Nugroho SpOG dari RSUD Dr Soetomo Surabaya mengatakan prosedur tubektomi pada intinya menghentikan masuk dan bertemunya oosit (sel telur) dengan sperma. Caranya, dengan melakukan pembuntuan saluran tuba kanan dan kiri antara ovarium dengan rahim. Prosedur ini bisa dicapai dengan menggunakan karet pengikat tuba, memotong, dan atau menjahit tuba baik itu menggunakan alat konvensional maupun alat pembedahan elektrik.
Ayah satu anak ini pun menegaskan seperti halnya metode kontrasepsi lain, tubektomi juga mempunyai angka kegagalan yang menurut CDC (Centers for Disease Control and Prevention) di Amerika Serikat, sekitar 5 dari 1.000 wanita.
"Sehingga, bisa dikatakan metode ini merupakan salah satu kontrasepsi paling baik yang bisa didapatkan karena angka kegagalannya yang rendah," kata dr Hari.
Baca juga: Sudah Steril, Eh Wanita Ini Tetap Hamil dan Lahirkan Bayi Laki-laki (rdn/vit)











































