Bagaimana cara kerjanya dan apa risikonya? Pertanyaan yang seperti itu umumnya muncul pada calon pasien. Nah untuk tahu jawabannya simak lima fakta lasik berikut seperti dikutip dari berbagai sumber pada Senin (5/9/2016):
![]() |
1. Menggunakan laser
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasien bisa langsung melihat. Anda akan bangun dari meja operasi dan berpikir untuk diri sendiri 'Wow'," kata spesialis mata dr Robert Abel, Jr.
2. Risiko gagal kecil
Risiko kegagalan pasti ada dalam setiap prosedur medis yang dilakukan seseorang dan ini pun berlaku untuk operasi lasik. dr Ida Bagus Gde Wirastana, SpM, yang akrab disapa dr Wira dari Jakarta Timur Eye Center, RS Harapan Bunda menuturkan kegagalan operasi misalnya saja flap rusak atau lepas. Meski demikian, dr Wira menuturkan persentase kemungkinan komplikasi ini kecil sekali paling banyak 5 persen.
![]() |
3. Mata kering
Segera setelah operasi selesai mata memang akan dapat langsung melihat namun akan terasa kering sehingga dokter umumnya meresepkan obat tetes mata. Disarankan agar jangan tergoda untuk mengucek mata dan bila perlu kenakan kacamata pelindung debu.
Apabila setelah lasik mata sering dikucek maka dr Wira mengatakan risikonya bisa terjadi infeksi. Kondisi ini tak berlangsung lama dan akan hilang sendiri satu atau dua hari setelah operasi.
4. Bisa untuk rabun jauh, dekat, dan silinder
Lasik bisa dilakukan untuk kondisi mata rabun jauh, dekat, serta silinder. Hanya saja hasil mungkin beragam dengan semakin besar kelainan refraksinya maka semakin besar pula perbaikan tak maksimal.
Menurut American Academy of Ophthalmology, sekitar 90% pasien prosedur lasik bisa mendapatkan skor penglihatan antara 20/20 dan 20/40.
![]() |
5. Tak semua cocok dilasik
dr Wira mengatakan tak semua orang bisa disarankan lasik. Akan ada beragam tes yang diperlukan untuk menilai apakah seorang pasien cocok untuk dilasik atau tidak.
"Diperiksa keadaan mata, diperiksa pra-lasik. Yang diperiksa saat pra-lasik itu kelopak mata, konjungtiva, produksi air mata, kontur kornea, permukaan kornea juga diperiksa dengan alat OPD, saraf mata atau retina dicek, dan yang penting ukuran kaca mata yang dipakai berapa. Nah nantinya data-data diolah dalam komputer untuk ditentukan bisa lasik atau nggak," papar dr Wira.
Hal ini dilakukan karena beberapa kondisi seperti mata kering misalnya bisa semakin parah bila lasik dipaksa. Lalu apabila mata memang masih bertambah angka minus, plus, atau silendernya maka bisa jadi beberapa tahun kemudian setelah lasik penglihatan akan terganggu kembali. (fds/vit)














































