Gejalanya Dinilai Ringan, Pasien Zika di Singapura Tak Akan Diisolasi

Gejalanya Dinilai Ringan, Pasien Zika di Singapura Tak Akan Diisolasi

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Selasa, 06 Sep 2016 09:31 WIB
Gejalanya Dinilai Ringan, Pasien Zika di Singapura Tak Akan Diisolasi
Foto: BBC Magazine
Jakarta - Kasus infeksi Zika di Singapura diperkirakan akan terus meningkat. Karena tidak ditemukan dampak serius, pemerintah setempat berencana untuk tidak lagi mengisolasi pasien.

Sejak pertama kali teridentifikasi pada 27 Agustus silam, jumlah kasus Zika di Singapura telah mencapai 240 kasus dan akan terus bertambah. Keberadaan nyamuk Aedes sebagai vektor membuat virus tersebut akan terus bertahan dan menyebar.

"Seiring berjalannya waktu, kami perkirakan kasus Zika akan meningkat di semakin banyak area karena adanya nyamuk Aedes di sini," kata kementerian kesehatan Singapura dalam pernyataan yang dikutip Reuters, Selasa (7/9/2016).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena dampak infeksi Zika yang teramati sejauh ini hanya ringan, maka isolasi pasien di rumah sakit dianggap tidak perlu lagi dilakukan. Perawatan khusus hanya dilakukan jika memang secara medis dibutuhkan, sedangkan biaya pemeriksaan akan ditanggung pemerintah.

Baca juga: Ada 27 Kasus Baru, Total 242 Orang Terinfeksi Zika di Singapura dalam Sepekan

Infeksi Zika pada umumnya memiliki gejala ringan, namun pada ibu hamil dikaitkan dengan risiko kelahiran anak dengan mikrosefali atau ukuran kepala yang kecil. Keterkaitan ini pertama kali muncul dalam wabah Zika di Brazil tahun lalu, yang dibarengi dengan peningkatan jumlah kasus mikrosefali.

Pada beberapa penelitian terbaru, infeksi Zika pada orang dewasa juga dikaitkan dengan risiko penyakit saraf Guillain Barre Syndrome (GBS). Penyakit langka ini memicu kelumpuhan otot, dan bisa mematikan jika yang diserang adalah otot pernapasan.

Baca juga: Kaitan Erat Zika dengan Penyakit Saraf Langka GBS Kembali Ditemukan


(up/vit)

Berita Terkait