Pakar: Satu Nyamuk Tak Akan Bisa Sebarkan Virus Zika dan Dengue Sekaligus

Pakar: Satu Nyamuk Tak Akan Bisa Sebarkan Virus Zika dan Dengue Sekaligus

Muhamad Reza Sulaiman - detikHealth
Kamis, 08 Sep 2016 11:33 WIB
Pakar: Satu Nyamuk Tak Akan Bisa Sebarkan Virus Zika dan Dengue Sekaligus
Ilustrasi nyamuk (Foto: thinkstock)
Jakarta - Wabah Zika yang terjadi di Singapura membuat otoritas kesehatan waspada. Meski tren kasus baru cenderung menurun, ada kekhawatiran lain dibalik merebaknya virus Zika di Negara Singa tersebut.

Singapura dan beberapa wilayah Asia Tenggara lainnya merupakan habitat alami nyamuk Aedes aegypti, vektor utama penularan virus Zika. Maraknya penyebaran virus Zika ini membuat sebagian kalangan khawatir akan terjadinya juga peningkatan kasus demam berdarah dengue yang disebarkan oleh nyamuk yang sama.

Otoritas kesehatan Singapura melaporkan munculnya kasus Zika baru di wilayah timur Singapura. Selama ini, wilayah timur Singapura dikenal sebagai hotspot dengue karena tingginya kasus demam berdarah dengue di wilayah tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Seberapa Besar Risiko Penularan Zika dari Singapura ke Indonesia? Ini Kata Pakar

Profesor Ooi Eng Eong dari Emerging Infectious Diseases Programme, Duke-NUS Medical Shool, menyebut meski nyamuk yang menularkan Zika dan dengue spesies yang sama, namun kecil kemungkinan satu nyamuk mampu menampung virus Zika dan dengue secara bersamaan dalam tubuhnya. Sehingga risiko penularan Zika dan dengue sekaligus oleh satu nyamuk sangat rendah.

"Dengue dan Zika masih akan mengancam selama nyamuknya masih ada. Namun meski begitu, satu nyamuk tak bisa menularkan Zika dan dengue sekaligus secara bersamaan," tutur Prof Eong, dikutip dari The Strait Times, Kamis (8/9/2016).

Dijelaskan Prof Eong, saat virus memasuki tubuh nyamuk, sistem kekebalan tubuh nyamuk akan membentuk antibodi. Antibodi ini menghalangi virus lain masuk ke tubuh nyamuk tersebut, sehingga jika satu nyamuk sudah terinfeksi virus Zika, nyamuk tersebut tidak akan memiliki virus dengue di tubuhnya.

"Selain membasmi nyamuk, cara lain untuk menghindari dengue dan Zika adalah dengan mengurangi bepergian," tambahnya lagi.

Sejak pertama kali teridentifikasi pada 27 Agustus silam, jumlah kasus Zika di Singapura telah mencapai lebih dari 240 kasus dan akan terus bertambah. Keberadaan nyamuk Aedes sebagai vektor membuat virus tersebut akan terus bertahan dan menyebar.

Karena dampak infeksi Zika yang teramati sejauh ini hanya ringan, maka isolasi pasien di rumah sakit dianggap tidak perlu lagi dilakukan. Perawatan khusus hanya dilakukan jika memang secara medis dibutuhkan, sedangkan biaya pemeriksaan akan ditanggung pemerintah.

Baca juga: Ancaman Zika Meluas, Anjuran 'Puasa' Seks Makin Diperketat

(mrs/vit)

Berita Terkait