Frekuensi Bercinta Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Prostat? Ini Kata Dokter

Frekuensi Bercinta Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Prostat? Ini Kata Dokter

Muhamad Reza Sulaiman - detikHealth
Jumat, 09 Sep 2016 12:39 WIB
Frekuensi Bercinta Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Prostat? Ini Kata Dokter
Foto: thinkstock
Jakarta - Frekuensi bercinta yang terlalu sering disebut-sebut dapat meningkatkan risiko mengalami pembesaran prostat dan juga kanker prostat. Apa kata dokter soal hal ini?

dr Gideon Tampubolon dari RS Premier Bintaro mengatakan hingga saat ini belum ada bukti kuat yang mendukung pernyataan tersebut. Sehingga tidak bisa dipastikan apakah terlalu sering atau bahkan jarang bercinta dapat memengaruhi risiko seseorang terserang kanker prostat.

"Selama 15 tahun pengalaman saya, tidak ada bukti kuat yang menyebut frekuensi bercinta memperbesar risiko kanker prostat. Saya pernah punya pasien pastur 2 orang. Kita tahu pastur tidak menikah, tapi tetap saja kena penyakit prostat," tutur dr Gideon, ditemui di Hotel Sultan, Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Sebagian Pria Sakit Kanker Prostat karena Mewarisi Gen 'Cacat'

Dijelaskan dr Gideon, hormon dan genetik merupakan faktor risiko terbesar penyakit kanker prostat. Mereka yang mengalami sensitivitas terhadap hormon testosteron dan mereka yang mewarisi gen tumor dari orang tuanya merupakan dua kelompok utama yang berisiko tinggi terserang kanker prostat.

Namun baru-baru ini, sebuah studi yang diterbitkan jurnal European Urology menyebut ada pengaruh frekuensi bercinta dengan risiko kanker prostat. Berbanding terbalik dengan anggapan umum, hasil penelitian menyebut rajin bercinta malah menurunkan risiko kanker prostat.

Peneliti dari Harvard T.H. Chan School of Publich Health di Inggris menemukan memang dari 32 ribu pria mereka yang frekuensi ejakulasinya lebih sering memiliki prevalensi untuk kanker prostat rendah.

Pria yang ejakulasi 21 kali dalam sebulan di usia 20-an rata-rata 19% lebih mungkin tak didiagnosa dengan kanker prostat dibandingkan pria yang ejakulasinya hanya tujuh kali dalam sebulan. Sementara itu pria yang lebih sering ejakulasi di usia 40-an memiliki kemungkinan 22 persen tak didiagnosis dengan kanker prostat.

"Frekuensi ejakulasi ini, pada beberapa tingkat, dapat menjadi ukuran status kesehatan pria. Mereka yang ejakulasinya rendah (0-3 kali per bulan -red) akan lebih mungkin memiliki masalah kesehatan dan meninggal dini karena hal-hal lainnya tak hanya kanker prostat," kata pemimpin studi Jennifer Rider.

Baca juga: Pria Susah Buang Air Kecil, Waspada Pembesaran Prostat (mrs/vit)

Berita Terkait