Bagaimana Tes DNA Bisa Menentukan Hubungan Ayah dan Anak?

Bagaimana Tes DNA Bisa Menentukan Hubungan Ayah dan Anak?

Nurvita Indarini - detikHealth
Jumat, 09 Sep 2016 14:33 WIB
Bagaimana Tes DNA Bisa Menentukan Hubungan Ayah dan Anak?
Foto: Thinkstock
Jakarta - Anak yang tertukar atau yang ingin memastikan orang tua kandungnya bisa menjalani tes Deoxyribo Nucleic Acid (DNA). Seperti apakah tes DNA itu sehingga hasilnya bisa menjawab pertanyaan: apakah si A dan si B bersaudara?

Berikut ini beberapa hal yang perlu diketahui tentang tes DNA:

1. Apa itu DNA

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

DNA merupakan asam nukleat yang menyimpan semua informasi tentang genetika. dr Teguh Haryo Sasongko, PhD seorang ahli genetika molekuler dalam sesi konsultasi genetika di detikHealth beberapa waktu lalu menjelaskan hampir setiap sel manusia memiliki DNA.

Nah, DNA dalam sel tersusun sebagai unsur yang disebut nukleotida. Manusia sendiri memiliki kira-kira 3 miliar pasang nukleotida dalam tiap-tiap selnya. Ada 4 macam nukleotida yang masing-masing disimbolkan dengan huruf A, C, T dan G. A adalah adenin, C adalah cytisone, G adalah guanin dan T adalah timin.

"Ke-3 miliar pasang nukleotida ini tersusun dari variasi urutan keempat macam nukleotida tersebut. Keseluruhan 3 miliar pasang nukleotida ini disebut dengan genom manusia. Sebagian genom manusia diturunkan dari ayah dan sebagian lagi diturunkan dari ibu," jelas dr Teguh.

dr Teguh menambahkan dalam genom manusia juga terdapat genetic marker yang tersebar merata, biasanya terdapat dalam bentuk pasangan atau kelompok nukleotida berulang (CACACA atau CTCTCT atau CTGCTGCTG, dan seterusnya).

Baca juga: Beda Tes DNA Biasa dengan DNA Forensik

2. Yang Diperlukan dalam Tes DNA

Jika seseorang hendak melakukan tes DNA, apa yang perlu dipersiapkan? dr Teguh menyebut spesimen yang diperlukan biasanya adalah darah orang yang ingin dites dan pembandingnya, di mana DNA bisa didapatkan dari sel-sel darah putih.

Sementara sel darah merah tidak bisa digunakan karena tidak memiliki inti sel. Padahal inti sel merupakan pengujian paling akurat karena inti sel tidak bisa berubah.

Akan tetapi sebenarnya DNA manusia bisa diambil juga dari akar rambut, ludah, sel-sel epitel rongga mulut, dan lain-lain sepanjang sel-selnya berinti. Namun menurut Dr dr Herawati Sudoyo, MD, PhD selaku peneliti senior dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman di sela-sela acara talkshow L'Oreal Indonesia Fellowship For Women In Science 2011 bahwa penggunaan akar rambut bisa dilakukan, namun memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi.

Spesimen ini kemudian akan diekstraksi DNA-nya sebelum diproses oleh berbagai teknik molekuler untuk mengidentifikasi karakteristik genomik pada lokasi-lokasi yang sudah ditentukan.

3. Mekanisme Tes DNA

Perlu diketahui bahwa jumlah perulangan nukleotida pada genetic marker stabil dan diturunkan dari generasi ke generasi. Karena itulah genetic marker dapat digunakan untuk menentukan apakah bagian dari genom manusia di mana terdapat marker itu diturunkan dari ayah atau dari ibu atau tidak dari kedua-dua orang yang disangka sebagai ayah atau ibunya.

dr Teguh mencontohkan misalnya pada satu bagian genom seseorang terdapat perulangan pasangan nukleotida CA sebanyak 25 kali (CACA sampai 25 kali). Maka perulangan nukleotida yang sama dengan jumlah yang sama pada bagian genom yang sama harus dijumpai pada ayah atau ibunya.

"Jika perulangan ini tidak dijumpai pada kedua orang yang dianggap sebagai ayah atau ibunya, maka dapat dikatakan orang itu bukan anak mereka," jelasnya.

"Jika ada satu saja marker yang tidak terdapat pada ayah atau ibunya, maka anak itu tidak dapat dikatakan anak biologis kedua orang yang disangka ayah atau ibunya," imbuh dr Teguh.

Nah, ada banyak lokasi dalam genom manusia yang memiliki sifat-sifat seperti ini. Semakin banyak lokasi yang diperiksa, maka semakin akurat tesnya. Namun umumnya lebih dari 15 belas lokasi genetic marker yang perlu untuk diperiksa.

Terkait paternity test atau tes hubungan paternal (bapak), menurut dr Teguh, tidak ada satupun tes semacam ini yang dapat memberi jaminan kebenaran absolut 100 persen. "Walaupun tidak ada satupun tes yang dapat menawarkan akurasi 100 persen, akurasi 99,9-99,99 persen yang memeriksa sekitar 16-23 lokasi sudah dapat diterima secara ilmiah," tuturnya.

Baca juga: Apa Itu Tes DNA?

(vit/up)

Berita Terkait