Nah terkait hal tersebut ada kondisi yang lebih parah bernama misophonia. Bagi pengidap misophonia reaksi penolakan yang sama terjadi hanya saja pada sumber suara yang lebih beragam sebagai contoh misalnya saja suara orang berdecak, memainkan pulpen, menguap, menarik ingus, menyeruput dan lain-lain.
Psikolog Dr Jennifer Brout dari Duke University mengatakan misophonia meski tak dikategorikan sebagai gangguan psikiatri orang yang memilikinya bisa mengalami reaksi fisiologis dan psikologis nyata.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini bukan sesuatu di mana seseorang hanya bersikap dramatis. Ada respon otak di beberapa bagiannya yang cukup nyata dan berujung pada efek-efek buruk," kata Brout seperti dikutip dari ABC, Australia, Jumat (9/9/2016).
"Ketika Anda melihat kondisi ini pada anak-anak, terutama balita yang memiliki sedikit kontrol terhadap pengaturan psikologis dan emosinya, Anda dapat dengan mudah melihat respon fisiologis dan neurologis seperti apa yang timbul. Ini terjadi di otak dalam waktu milidetik... dan Anda hanya memiliki sedikit kontrol kognitif," lanjut Brout.
Menurut Brout orang dengan misophonia yang terpicu umumnya akan menjadi terganggu, kesal, dan marah. Namun bukan berarti pada dasarnya orang tersebut memiliki perilaku kasar.
Hingga saat ini masih sedikit penelitian mengkaji misophonia sehingga belum ada terapi efektif yang bisa dijadikan standar.
Baca juga: Alasan Kenapa Suara Tertentu Kadang Bisa Bikin Merinding atau Kesal (fds/vit)











































