Faktor-faktor yang Memengaruhi Munculnya Penyakit Menular Baru

Faktor-faktor yang Memengaruhi Munculnya Penyakit Menular Baru

Muhamad Reza Sulaiman - detikHealth
Kamis, 22 Sep 2016 18:45 WIB
Faktor-faktor yang Memengaruhi Munculnya Penyakit Menular Baru
Foto: thinkstock
Jakarta - Dunia kesehatan global menghadapi tantangan berat di bidang penyakit menular. Dalam waktu 15 tahun, tak kurang dari 5 penyakit menular baru (Emerging Infectious Diseases) muncul dan mewabah di berbagai belahan dunia.

Dimulai dengan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) yang muncul pada tahun 2003, diikuti oleh flu burung pada 2004-2005, Middle East Respiratory Syndrome-Corona Virus (MERS-COV) di tahun 2012, Ebola pada tahun 2014, dan Zika di penghujung 2015. Kelima penyakit ini menginfeksi jutaan orang dan menewaskan ratusan ribu lainnya.

Dr Peter Black, Deputy Regional Manager Food and Agriculture Organization (FAO), Emergency Centre for Transboundary Animal Diseases (ECTAD), Asia Tenggara, mengatakan munculnya penyakit menular baru tak bisa dilepaskan dari perubahan yang terjadi di dunia. Ia mengatakan perubahan yang terjadi saat ini sangat cepat, sampai-sampai kita tak bisa lagi mengontrolnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perubahan terjadi di semua sektor, secara ekologi, demografi hingga ekonomi dan terjadi sangat cepat. Kita tak mampu mengontrolnya. Perubahan-perubahan ini memengaruhi kemunculan penyakit menular baru dan penyakit menular yang muncul kembali (re-emerging infectious diseases)," tutur Dr Black, dalam acara One Health International Seminar, di Indonesia Convention Exhibition, Serpong, Tangerang Selatan, Kamis (22/9/2016).

Baca juga: Pembalakan Liar dan Exotic Pet Berisiko Munculkan Penyakit Zoonosis Baru

Lalu, perubahan apa saja yang memengaruhi munculnya penyakit menular baru? Dirangkum dari presentasi Dr Black, berikut di antaranya:

1. Pertumbuhan populasi

Bertambahnya jumlah penduduk menyebabkan risiko penularan penyakit menular meningkat. Apalagi penyakit-penyakit menular baru seperti SARS dan MERS dapat menular melalui udara. Wabah penyakit menular seperti Ebola di Afrika dan Zika di Brazil pun dimulai di kawasan padat penduduk.

2. Perubahan fungsi lahan

Dr Black menyinggung soal kurangnya lahan bebas yang ada saat ini. Daerah-daerah yang seharusnya menjadi hutan lindung dibabat habis dan dijadikan perkampungan. Di kota, daerah resapan air diubah menjadi kompleks perumahan dan pertokoan.

3. Meningkatnya industrialisasi

Ada dua pengaruh meningkatnya industrialisasi bagi munculnya penyakit baru. Pertama, industrialisasi membuat kebutuhan akan bahan baku dan sumber daya alam meningkat. Kedua, limbah dan polusi yang dihasilkan sangat memengaruhi kesehatan manusia.

4. Urbanisasi

Bertambahnya jumlah penduduk desa yang pindah ke kota membuat kota menjadi pada, yang jika tak dibarengi dengan tata ruang yang baik, memengaruhi penyebaran penyakit.

5. Tingginya konsumsi daging

Satu hal menarik yang disebutkan Dr Black adalah pola konsumsi masyarakat yang berubah. Permintaan daging, terutama daging sapi dan ayam, meningkat drastis.

6. Pertumbuhan ekonomi

Pertumbuhan ekonomi membuat daya beli masyarakat meningkat, yang akhirnya membuat masyarakat lebih sering mengonsumsi daging.

7. Akses transportasi

Mudahnya akses transportasi antar negara membuat risiko penyebaran penyakit yang sebelumnya tidak ada menjadi ada dan mewabah. Contoh paling konkret bisa dilihat dari wabah Ebola yang berasal di Afrika bisa muncul di Amerika dan Eropa. (mrs/up)

Berita Terkait