Terkait hal tersebut Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta berencana mulai mencanangkan proyek percobaan pemberian vaksin HPV untuk anak-anak sekolah dasar (SD) mulai Oktober 2016 mendatang. Tujuannya melihat bagaimana kesiapan penerimaan masyarakat. Apabila lancar, vaksin tersebut dapat masuk ke program imunisasi nasional.
"Jakarta jadi pilot project untuk kegiatan ini. Vaksin akan diberikan pada murid perempuan SD, madrasah atau sederajat kelas 5 untuk suntikan pertama dan kelas 6 untuk suntik kedua. Jumlah sasarannya sebanyak 75 ribu murid," kata Kepala Dinkes DKI Jakarta dr R. Koesmedi Priharto, SpOT, Mkes pada temu media di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Selasa (27/9/2016).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Dokter: Kanker Serviks Tak Bergejala, Cuma Ketahuan Kalau Diperiksa
"Kami mengimbau orang tua ikut serta mengambil peran aktif untuk melindungi putri Anda dari risiko kanker serviks. Pastikan jika anak Anda di kelas 5 atau sederajat mengikuti kegiatan BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) HPV yang dicanangkan tanggal 4 Oktober 2016," kata dr Koesmedi.
Kanker serviks adalah jenis kanker yang penderitanya di Indonesia terbanyak kedua setelah kanker payudara. Data Globocan 2012 menunjukkan tingkat insidensi mortalitasnya mencapai 9.498 orang, tertinggi di seluruh Asia Tenggara.
Idealnya vaksin memang diberikan pada anak laki-laki dan perempuan yang belum aktif secara seksual mulai dari umur sekitar sembilan tahun agar efek perlindungan bisa maksimal. Namun demikian tidak ada salahnya juga bila orang dewasa ingin mendapat vaksin karena pada perempuan dewasa sarannya bahkan sampai usia 55 tahun.
Baca juga: Cegah Kanker Serviks, Vaksinasi Bisa Diberikan Sejak Anak Usia 11 Tahun
(fds/vit)











































