Ini Sebabnya Ibu Hamil Paling Berisiko Bila Ketularan Virus Zika

Ini Sebabnya Ibu Hamil Paling Berisiko Bila Ketularan Virus Zika

Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Jumat, 30 Sep 2016 11:37 WIB
Ini Sebabnya Ibu Hamil Paling Berisiko Bila Ketularan Virus Zika
Foto: Thinkstock
Yogyakarta - Virus Zika sebenarnya tidak menimbulkan bahaya sebesar infeksi serupa lainnya seperti demam berdarah (dengue). Namun pada kasus wabah Zika di Amerika Latin, janin yang terlahir dari ibu-ibu hamil yang terserang Zika mengalami cacat lahir atau bahkan meninggal dunia. Wajar bila kemudian para ibu atau calon ibu dibikin panik.

dr Ludhang Pradipta Rizki, M.Biotech, SpMK dari Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada pun memastikan hal ini, sebab jenis virus Zika yang beredar di Indonesia memang tidak 'seganas' seperti yang ada di Brazil.

"Tidak separah dengue, karena tidak sampai mengakibatkan kematian," tegasnya ditemui dalam talkshow Zika Virus A-Z di Jogja Expo Center, Kamis (29/9/2016).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas mengapa ibu hamil rentan terserang Zika? Rata-rata masa inkubasi virus ini hanya berkisar pada 3-14 hari, namun dari berbagai riset dikemukakan pada ibu hamil masa inkubasinya bisa lebih lama dari lainnya. Bahkan begitu sudah melahirkan, virusnya pun masih ditemukan dalam tubuh ibu.

Meski demikian dr Ludhang juga mengatakan, tidak semua ibu hamil yang terinfeksi dengan Zika pasti akan melahirkan bayi dengan kecacatan tertentu, semisal mikrosefali (kepala kecil).

Baca juga: Ahli Mikrobiologi: Virus Zika di Indonesia Tidak Seberbahaya di Brazil

Di negara-negara Barat sendiri sudah ada prosedur khusus yang diberlakukan kepada ibu hamil yang terserang virus Zika dan janinnya, jika dikhawatirkan hal ini akan mengakibatkan kecacatan pada si janin.

dr Ludhang menjelaskan, pada ibu hamil yang positif terkena virus Zika, ia akan mendapatkan pengawasan penuh dari dokter, utamanya untuk melihat perkembangan janin dalam kandungannya. "Akan dipantau terus lingkar kepalanya, berkembang atau tidak," jelasnya.

Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tak diinginkan, usahakan untuk terus menjaga kondisi serta daya tahan tubuh sebab virus tidak mampu bertahan hidup di dalam tubuh yang prima.

"Kalaupun nggak enak badan, ditunda atau dibatalkan saja perjalanannya. Kalaupun harus pergi, lindungi diri dengan baju yang tertutup, pakai lotion anti-nyamuk. Dan begitu ada gejala, segera periksa," sarannya.

Bapak dua anak itu menambahkan yang terpenting bukanlah mewaspadai virus Zika, sebab banyak sekali kemungkinan yang bisa terjadi pada wanita yang merencanakan kehamilan. Oleh sebab itu, ia berpesan, pada wanita yang merencanakan kehamilan juga disarankan melakukan skrining.

Tiga virus yang harus diskrining untuk mencegah cacat lahir pada janin antara lain toksoplasma, rubella dan CMV. Bila tubuh dipastikan negatif memiliki satu dari ketiganya, maka janin dijamin lahir dalam keadaan sehat.

Baca juga: Empat Bayi Mikrosefali Lahir di Thailand, Kaitannya dengan Zika Diselidiki

Terkait Zika, Otoritas Amerika Serikat (AS) mengeluarkan imbauan perjalanan terkait virus Zika bagi warganya yang bepergian ke 11 negara di kawasan Asia Tenggara. Setiap wanita hamil di AS diimbau untuk menunda perjalanan ke negara-negara tersebut.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (30/9/2016), sebanyak 11 negara yang dimaksud yakni Brunei Darussalam, Myanmar, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina, Thailand, Timor Leste, Vietnam dan juga Maladewa.

(lll/vit)

Berita Terkait