Jakarta -
Derasnya arus informasi soal diet, makanan dan kesehatan terkadang malah membuat sulit seseorang, apalagi jika baru ingin memulai gaya hidup sehat.
Sayangnya, kadang informasi-informasi kesehatan tersebut tidak benar atau hanya mitos. Beberapa yang banyak beredar adalah yoghurt untuk sembuhkan infeksi vagina dan konsumsi roti hangus berbahaya.
Lalu, apa kata pakar? Nah, dirangkum detikHealth dari berbagai sumber, ini 4 mitos soal makanan dan minuman ini sejatinya tidak benar namun masih dipercaya:
1. Keju berjamur tak boleh dimakan
Foto: GettyImages
|
Dilihat dari sudut pandang dunia jamur, keju adalah salah satu jenis olahan makanan yang aman dikonsumsi meskipun telah berjamur.
Cukup potong bagian yang telah berjamur maka bagian keju yang lainnya aman untuk dimakan seperti dikatakan oleh Dr Ailsa Hocking, dari CSIRO Food and Nutritional Sciences.
Sifat keju yang rendah kelembapan dan padat membuat jamur tidak dapat menyebar jauh kebagian keju yang lebih dalam. Jadi apa yang dilihat oleh mata berarti sejauh itu pula jamur tumbuh. Namun hal ini tidak berlaku bagi makanan lain.
Pada roti-rotian yang berpori atau makanan lain dengan kelembapan tinggi, jamur dapat tumbuh menyebar pada bagian makanan lain yang tidak terlihat oleh mata. Jadi saat makanan tersebut terlihat sudah berjamur sebaiknya dibuang saja.
2. Wortel sembuhkan rabun senja
Foto: Getty Images
|
Diet makanan yang kurang vitamin A dapat menyebabkan penurunan kemampuan mata melihat seperti rabun senja dan masalah mata lainnya. Wortel bersama sayuran lain seperti brokoli, ubi, dan labu tinggi akan vitamin A sehingga masalah penglihatan tersebut dapat diperbaiki jika dibarengi dengan konsumsi besi dan zinc.
Akan tetapi wortel hanya dapat memperbaiki masalah penglihatan yang disebabkan oleh kurangnya vitamin A. Sangat jarang masalah penglihatan timbul akibat kurangnya vitamin A, kebanyakan masalah muncul karena alasan yang lain seperti penuaan.
"Berapapun jumlah wortel yang Anda konsumsi tidak akan membantu memperbaiki penglihatan jika Anda sudah diet makanan seimbang," kata Professor Algis Vingrys dari bagian Optometry and Vision Services, University of Melbourne, Australia.
3. Tak boleh makan roti hangus
Foto: (Wahyu/detikTravel)
|
Belum ada penelitian yang mengatakan bahwa orang yang banyak mengonsumsi roti bakar akan meningkatkan risiko dirinya terserang kanker. Dr Paul Brent kepala peneliti dari Food Standards Australia and New Zealand (FSANZ) mengatakan bahkan tikus lab pun tidak pernah diberikan roti hangus untuk melihat pengaruhnya pada tumor.
Tapi memang dikatakan ada kandungan kimia pada roti hangus yang dapat dihubungkan pada kanker di manusia atau hewan. Jadi sebaiknya dihindari, lagipula roti yang telah gosong bukan makanan layak konsumsi seperti dikatakan Brent.
Saran dari Brent adalah jangan tergoda untuk mengonsumsi roti hangus jika merasa sayang dibuang. Lebih baik bakar roti lain yang masih baru.
4. Yoghurt sembuhkan infeksi vagina
Foto: Thinkstock
|
Infeksi vagina yang disebabkan oleh ragi atau jamur (vaginal thrush) disebut-sebut dapat disembuhkan dengan menggunakan yoghurt. Bakteri baik Lactobacillus hidup pada yoghurt dikatakan dapat menekan dan menghilangkan pertumbuhan jamur penyebab infeksi.
Dokter umum dan akademisi Marie Pirotta yang telah menghabiskan lima tahun risetnya meneliti vaginal thrush mengatakan, yoghurt atau suplemen bakteri Lactobacillus tidak dapat menyembuhkan vaginal thrush.
Jika infeksi terjadi Pirotta menyarankan untuk menggunakan antibiotik dari apoteker, dan jika terus terjadi hubungi dokter.
Dilihat dari sudut pandang dunia jamur, keju adalah salah satu jenis olahan makanan yang aman dikonsumsi meskipun telah berjamur.
Cukup potong bagian yang telah berjamur maka bagian keju yang lainnya aman untuk dimakan seperti dikatakan oleh Dr Ailsa Hocking, dari CSIRO Food and Nutritional Sciences.
Sifat keju yang rendah kelembapan dan padat membuat jamur tidak dapat menyebar jauh kebagian keju yang lebih dalam. Jadi apa yang dilihat oleh mata berarti sejauh itu pula jamur tumbuh. Namun hal ini tidak berlaku bagi makanan lain.
Pada roti-rotian yang berpori atau makanan lain dengan kelembapan tinggi, jamur dapat tumbuh menyebar pada bagian makanan lain yang tidak terlihat oleh mata. Jadi saat makanan tersebut terlihat sudah berjamur sebaiknya dibuang saja.
Diet makanan yang kurang vitamin A dapat menyebabkan penurunan kemampuan mata melihat seperti rabun senja dan masalah mata lainnya. Wortel bersama sayuran lain seperti brokoli, ubi, dan labu tinggi akan vitamin A sehingga masalah penglihatan tersebut dapat diperbaiki jika dibarengi dengan konsumsi besi dan zinc.
Akan tetapi wortel hanya dapat memperbaiki masalah penglihatan yang disebabkan oleh kurangnya vitamin A. Sangat jarang masalah penglihatan timbul akibat kurangnya vitamin A, kebanyakan masalah muncul karena alasan yang lain seperti penuaan.
"Berapapun jumlah wortel yang Anda konsumsi tidak akan membantu memperbaiki penglihatan jika Anda sudah diet makanan seimbang," kata Professor Algis Vingrys dari bagian Optometry and Vision Services, University of Melbourne, Australia.
Belum ada penelitian yang mengatakan bahwa orang yang banyak mengonsumsi roti bakar akan meningkatkan risiko dirinya terserang kanker. Dr Paul Brent kepala peneliti dari Food Standards Australia and New Zealand (FSANZ) mengatakan bahkan tikus lab pun tidak pernah diberikan roti hangus untuk melihat pengaruhnya pada tumor.
Tapi memang dikatakan ada kandungan kimia pada roti hangus yang dapat dihubungkan pada kanker di manusia atau hewan. Jadi sebaiknya dihindari, lagipula roti yang telah gosong bukan makanan layak konsumsi seperti dikatakan Brent.
Saran dari Brent adalah jangan tergoda untuk mengonsumsi roti hangus jika merasa sayang dibuang. Lebih baik bakar roti lain yang masih baru.
Infeksi vagina yang disebabkan oleh ragi atau jamur (vaginal thrush) disebut-sebut dapat disembuhkan dengan menggunakan yoghurt. Bakteri baik Lactobacillus hidup pada yoghurt dikatakan dapat menekan dan menghilangkan pertumbuhan jamur penyebab infeksi.
Dokter umum dan akademisi Marie Pirotta yang telah menghabiskan lima tahun risetnya meneliti vaginal thrush mengatakan, yoghurt atau suplemen bakteri Lactobacillus tidak dapat menyembuhkan vaginal thrush.
Jika infeksi terjadi Pirotta menyarankan untuk menggunakan antibiotik dari apoteker, dan jika terus terjadi hubungi dokter.
(mrs/up)