Sejak lama, infeksi gusi atau periodontitis sering dikaitkan dengan masalah kardiovaskular. Kondisi ini meningkatkan risiko pengerasan pembuluh darah, stroke, dan masalah peredaran darah lainnya.
Di sisi lain, disfungsi ereksi juga berhubungan dengan masalah kardiovaskular. Risiko disfungsi ereksi meningkat ketika ada penyempitan pembuluh darah, stroke dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Obat-obatan Belum Tentu Bisa Atasi Masalah Disfungsi Ereksi, Ini Alasannya
Dr Zhao mengungkap temuan tersebut setelah menganalisis data dari 5 penelitian yang dipublikasikan antara 2009-2014. Total ada 213.000 pasien yang tercakup dalam penelitian tersebut, dengan usia berkisar antara 20-80 tahun.
Hasil analisis menunjukkan bahwa disfungsi ereksi ditemukan 2,28 kali lebih banyak pada pasien yang menjalani perawatan periodontitis. Keterkaitannya teramati paling kuat pada kelompok usia di bawah 40 tahun dan di atas 59 tahun.
Sebuah penelitian tahun 2013 pernah mengungkap bahwa mengobati periodontitis bisa memperbaiki gejala disfungsi ereksi. Namun menurut Dr Zhao, masih butuh penelitian lebih lanjut untuk menganjurkan pemeriksaan gusi pada para laki-laki dengan disfungsi ereksi.
Baca juga: Disfungsi Ereksi Akibat Kencing Manis, Bisakah Dipulihkan Lagi? (up/vit)











































