Oleh karena itu satu studi yang dipublikasi di New England Journal of Medicine tahun 2016 bahkan pernah menyebut sebaiknya kasus kanker prostat cukup diamati saja. Apabila memang kanker prostat terbukti dan masih dalam stadium awal, tergesa-gesa memberikan banyak terapi justru akan membawa efek samping yang lebih buruk.
Baca juga: Menurut Penelitian Ini, Kanker Prostat Stadium Awal Cukup Dipantau Saja
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Profesor Mark Emberton selaku salah satu peneliti menjelaskan bakteri laut dalam dipakai sebagai obat. Sifat spesial dari bakteri adalah ia akan melepas racun pembunuh sel ketika terpapar cahaya.
Peneliti awalnya menyuntikkan obat dari bakteri pada peneliti. Setelah itu sebanyak 10 serat optik yang bisa menembakkan laser dimasukkan ke tubuh pasien lewat area antara anus dan testis menuju kanker prostat.
Ketika laser dinyalakan, obat akan bereaksi mengeluarkan racun yang akan membunuh sel-sel kanker. Lewat cara tersebut tingkat kerusakan jadi bisa lebih dikendalikan.
"Untuk memiliki sebuah terapi baru yang dapat kita terapkan pada pasien yang pantas menerimanya dan bebas efek samping benar-benar transformatif," kata Prof Mark seperti dikutip dari BBC, Jumat (23/12/2016).
Studi masih terus berlanjut dengan fokus penelitian mencoba mengungkap siapa saja yang bisa mendapatkan manfaat paling maksimal dari terapi.
Baca juga: Kencing Menetes dan Tulang Terasa Nyeri Bisa Jadi Gejala Kanker Prostat
(fds/up)











































