Ada Disleksia di Balik 'Fitsa Hats'?

Ada Disleksia di Balik 'Fitsa Hats'?

Nurvita Indarini - detikHealth
Rabu, 04 Jan 2017 18:08 WIB
Ada Disleksia di Balik Fitsa Hats?
Foto: paparan dr tian
Jakarta - 'Fitsa Hats' ditemukan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) kasus dugaan penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Nah, di balik 'Fitsa Hats' ini, mungkinkah ada disleksia?

Ya, 'Fitsa Hats' sedang ramai diperbincangkan di dunia maya. Bahkan meme tentang 'Fitsa Hats' ditemukan dengan gampangnya. 'Fitsa Hats' sendiri sebenarnya merujuk pada restoran pizza waralaba asal Amerika.

Apakah 'Fitsa Hats' adalah salah tulis belaka alias typo? Atau ada disleksia di baliknya? Hingga saat ini belum ada yang memastikan. Hanya saja, kesusahan mengeja memang bisa dialami oleh mereka yang memiliki disleksia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa sih disleksia? Ketua Asosiasi Disleksia Indonesia (ADI) dr Kristiantini Dewi, Sp(A) beberapa waktu lalu menjelaskan disleksia berasal dari kata dis yang berarti kekurangan dan leksia yang berarti kasta atau bahasa. Jadi disleksia merupakan kondisi di mana terjadi gangguan atau hambatan dalam memproses bahasa.

"Disleksia itu gangguan berbahasa. Manusia normal itu saat berbahasa menggunakan otak sebelah kiri. Dan otak itu ternyata ada area-area tertentu yang bertanggung jawab memecahkan simbol," kata dokter yang akrab disapa dr Tian ini.

Pada orang disleksia, lanjutnya, mereka menggunakan otak sebelah kiri juga, tetapi bukan di area biasa yang digunakan. Karena itulah orang dengan disleksia butuh waktu lebih lama untuk menganalisis bahasa.

Baca juga: Kenali Disleksia, Kelainan yang Membuat Anak Lambat Belajar

Ada beberapa jenis disleksia yang dikenal yakni dysgraphia atau sulit memproses huruf, discalculia atau sulit memproses angka, dan dyspraxia atau sulit merencanakan sesuatu.

Orang dengan dysgraphia mengalami gangguan bahasa, di mana sulit membedakan bunyi fonem, bentuk dan nama huruf, serta angka. Selain itu yang bersangkutan juga menulis dengan tidak sesuai kaidah, misalnya terbalik, tertukar, ukuran terlalu besar atau terlalu kecil dan berantakan.

Kata dr Tian, orang dengan dysgraphia sering kali juga saat menulis huruf atau kata, pasti ada yang hilang sehingga tampak menuliskan kata-kata 'sulit'. Mereka pun cenderung kesulitan saat menyusun potongan-potongan kata menjadi satu kalimat utuh. Selain itu juga sulit menggunakan kata sambung.

Ada Disleksia di Balik 'Fitsa Hats'?Foto: iStock


Sayangnya, orang dengan disleksia seringkali dianggap nakal, malas dan bodoh. Akibatnya orang-orang disleksia bisa jadi akan malas betulan karena sering di-bully. "Padahal mereka itu butuh pertolongan, butuh diintervensi," imbuh dr Tian.

Seperti apa intervensinya? Orang-orang dengan disleksia diajari untuk mengenali dirinya dan mengajari strategi untuk survive. "Karena banyak orang-orang disleksi jadi orang outstanding. Itu yang bisa diharapkan," tambah dr Tian.

Beberapa orang dengan disleksia namun memiliki pencapaian hebat dalam hidupnya antara lain Steve Jobs, Albert Einstein dan Leonardo Da Vinci.

Baca juga: Infografis: Fakta-fakta Disleksia

(vit/up)

Berita Terkait