Black Swan: Harga yang Mahal untuk Sebuah Kesempurnaan

Cinemathoscope

Black Swan: Harga yang Mahal untuk Sebuah Kesempurnaan

Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Kamis, 05 Jan 2017 13:41 WIB
Black Swan: Harga yang Mahal untuk Sebuah Kesempurnaan
Foto: YouTube
Jakarta - Nina Sayers adalah seorang pebalet profesional yang berpotensi. Tetapi ia belum pernah mendapatkan peran utama dalam pertunjukan, meski ia telah bekerja keras.

Demi mendapatkan kesempurnaan saat menari, Nina juga sengaja menjebol sol sepatu baletnya. Ia memang merasa lebih ringan saat berlatih, tetapi tentu saja hal ini justru mengakibatkan kaki Nina seringkali lecet dan muncul ruam karena terlalu sering dipakai latihan.

Pernah suatu ketika kuku jempol kaki Nina sampai pecah dan berdarah-darah karena Nina terlalu berambisi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun kesempatan Nina akhirnya datang ketika pemilik rumah produksi, Thomas Leroy akan memulai musim pertunjukan baru. Setelah memaksa bintang lamanya, Beth mengundurkan diri, Thomas berusaha mencari bintang baru untuk diorbitkannya dalam pertunjukan bertajuk Swan Lake.

Pria ambisius ini ingin mendapatkan seorang penari yang bisa melakoni dua karakter sekaligus: White Swan dan Black Swan.

Pelatih balet dan Thomas mengakui Nina adalah salah satu pebalet terbaik yang mereka miliki. Gerakannya selalu indah dan ia tak pernah sekalipun melakukan kesalahan. Tetapi ketika meminta Nina untuk mencoba menarikan karakter Black Swan, ia tak pernah bisa bermain lepas, sampai Thomas gemas dibuatnya.

Untuk mendapatkan peran tersebut, Nina sampai datang ke ruangan Thomas. Ia mengatakan ia telah berlatih keras agar bisa menjiwai peran Black Swan, bahkan sampai kuku jempol kakinya pecah.

Thomas mengaku sudah memilih orang lain, tapi kemudian mencium Nina dengan paksa. Mengetahui hal ini, Nina berontak dan menggigit bibir pria itu.

Nina pun pasrah karena Thomas terlihat marah. Ia sudah yakin Thomas tak akan memilihnya. Namun saat pengumuman, nama Ninalah yang justru tercantum di daftar pemain Swan Lake, dengan peran yang begitu diidamkannya.

Ia pun bergegas menuju toilet untuk menelepon sang ibu, Erica. Mendengar kabar itu, Erica langsung membeli kue tart, meski putrinya tak mau memakannya. Walaupun kecewa, Erica ikut senang karena sang putri mendapatkan peran yang diinginkannya.

1. Hari-hari Latihan

Foto: YouTube
Dalam sebuah pesta untuk memperoleh sponsor, Nina pun diperkenalkan di hadapan publik sebagai bintang baru. Beth yang datang ke pesta tersebut menyatakan ketidaksukaannya pada Nina karena ia begitu rapuh.

Ia juga sempat menuduh Nina menjual dirinya demi peran itu. Beruntung Thomas segera datang, menengahi mereka berdua. Lalu Nina diajak pulang ke rumah Thomas. Di sana Thomas mencoba menggali sisi lain dari diri Nina.

Ketika digigit oleh Nina, Thomas sadar gadis ini punya potensi. Saat meminta Nina pulang, Thomas pun berpesan agar ia mencoba masturbasi.

Benar saja, keesokan paginya Nina mencoba hal ini. Namun kegiatan itu tiba-tiba harus terhenti karena Erica ternyata duduk di seberang ranjangnya kendati sambil tertidur pulas.

Meski telah terpilih, permasalahan Nina juga masih sama. Ia belum bisa menjadi Black Swan yang diinginkan Thomas. Nina semakin terpojok karena Thomas malah memintanya mencontoh Lily, anak baru di rumah produksi Thomas, yang gayanya tak beraturan tetapi natural.

Saking gemasnya, Thomas pernah meminta Nina dan lawan mainnya mengulang gerakan yang sama berulang kali karena ia tak merasakan passion di diri Nina.

Akhirnya semua orang diminta pulang oleh Thomas, kecuali Nina. Kemudian Thomas mencoba mencumbu dan meraba-raba bagian vital Nina. Nina tampak menikmati, tetapi Thomas tiba-tiba berhenti dan sengaja menggantungnya begitu saja.

Nina pun semakin kebingungan. Ia hanya duduk termenung di ruang latihan. Lily kemudian menghampirinya dan memberinya rokok. Nina menolak tetapi sempat mengatakan bahwa perannya sungguh berat.

Paginya, Thomas mengaku mendapat aduan dari Lily bahwa Nina mengeluh. Nina yang tak terima lantas mengkonfrontasi Lily, meski sebenarnya Lily tak bermaksud demikian.

Lily kemudian mendatangi rumah Nina untuk meminta maaf. Sempat dihadang oleh Erica, Nina akhirnya malah memutuskan untuk pergi bersama Lily. Di tempat makan yang juga klab malam Nina ditawari obat penenang.

Lily (Foto: YouTube)Foto: YouTube
Lily (Foto: YouTube)


Meski awalnya menolak karena Nina harus segera pulang, Lily berhasil membujuk Nina untuk meneguk minuman yang telah disiapkannya. Minuman itu telah dicampur obat penenang oleh Lily sehingga Nina terlihat 'fly'.

Lily juga mengajak dua pria untuk bersenang-senang bersama mereka. Benar saja, Nina mulai menggila dan mencumbu orang asing. Setelah akhirnya tersadar, Nina bergegas pergi dari klab, dan disusul Lily.

Di taksi, dalam perjalanan pulang, Lily sempat merayu Nina. Begitu sampai di rumah, Nina untuk pertama kalinya terlihat membentak sang ibu. Kemudian mereka masuk ke kamar dan bercinta hingga Nina bangun kesiangan.

Anehnya, Lily sudah ada di tempat latihan, dan ketika ditanya mengapa ia pergi tanpa membangunkan Nina, Lily mengaku tidak menginap. Ini berarti Nina lagi-lagi hanya berhalusinasi.

2. Halusinasi Nina

Foto: YouTube
Halusinasi adalah bagian dari keseharian Nina, tetapi gadis ini tak bisa membedakan mana yang nyata dan bukan. Hal ini semakin sering terlihat semenjak Nina terpilih sebagai Swan Queen.

Seperti saat ia berada dalam perjalanan pulang dari teater, Nina berpapasan dengan seseorang yang sangat mirip dengan dirinya.

Namun pakaian mereka berbeda. Nina memakai coat putih, sedangkan wanita itu mengenakan coat hitam dengan rambut yang digerai. Wanita itu sempat melempar senyum kepada Nina, tapi Nina malah kebingungan dibuatnya.

Di hari lain, Nina mencoba berendam di bathtub untuk meredakan stresnya. Saat membenamkan kepalanya, tiba-tiba ada tetesan darah dan bayangan dirinya yang menyeringai tepat berada di atasnya.

Tahu-tahu darah mengucur dari kedua jarinya dan punggungnya terluka lagi. Hal ini terjadi berulang kali. Rupanya Nina memang memiliki kebiasaan buruk menggaruk punggungnya bila merasakan kecemasan.

Ketika ia berniat memotong kukunya, bayangan 'Nina' yang lain muncul dengan wajah garang lalu menggunting jari Nina hingga berdarah lagi.

Nina semakin kesulitan tidur karena tak kunjung membuat Thomas terkesan padahal hari pertunjukan sudah dekat. Halusinasi pun kembali muncul saat Nina diukur badannya untuk kostum Swan Queen. Kebetulan ia berdiri di depan cermin dan saat tubuhnya menekuk ke samping, bayangan di cermin tak ikut menekuk.

Bayangan itu malah tersenyum kepadanya. Untungnya perhatian Nina terbuyarkan oleh perkataan tukang kostum yang akan mengukur Lily untuk kostum Swan Queen juga. Rupanya Lily terpilih sebagai alternatif Nina. Ia sempat menemui Thomas karena merasa Lily ingin merebut peran itu darinya.

Tetapi Thomas mengatakan itu hanya pikirannya saja. Ia lebih disarankan untuk pulang dan beristirahat. Tetapi bukannya pulang, Nina malah terus saja berlatih.

Sesuatu yang aneh terjadi lagi. Saat berlatih, bayangannya juga tak mau bergerak mengikuti dirinya. Tiba-tiba lampu padam, dan ia melihat sekelebat bayangan melintas di hadapannya.

Ketika mencoba mengejar bayangan itu, ia melihat Thomas dan Lily yang bergegas melepas pakaian mereka, bersiap untuk bercinta. Tetapi tiba-tiba Thomas berubah menjadi gagak raksasa dan Lily berubah menjadi 'Nina' yang lain.

Sesampainya di rumah, ia melihat lukisan-lukisan di kamar ibunya bergerak-gerak sembari memanggilnya 'sweet girl'. Ia pun merobek gambar-gambar itu. Nina bahkan sampai muntah karena tak kuasa melihat situasinya saat itu.

Puncaknya, Nina merasa punggungnya gatal dan dari situ muncul bulu-bulu burung berwarna hitam. Tak hanya itu, mata Nina pun memerah.

Kedua kaki Nina juga menekuk, tetapi karena tidak seimbang, tubuhnya limbung lalu kepalanya terbentur pinggiran kasur dan jatuh pingsan. Nina sempat mengusir ibunya ke luar kamar sambil membanting-banting pintu. Bahkan sampai jari-jarinya ibunya terjepit pintu.

3. Di Hari Pertunjukan

Foto: YouTube
Saat terbangun, Nina yakin hari itu ia harus tampil. Namun karena ibunya khawatir, ia mengunci mereka di kamar, dengan cara menyembunyikan gagang pintu kamar Nina. Ibunya mengaku sudah menghubungi pihak teater dan mengatakan Nina sakit.

Mendengar hal itu, Nina tak terima dan berusaha kabur. Karena ibunya tak mau menyerahkan gagang pintu itu, Nina menghampiri Erica lalu menekuk tangan sang ibu yang masih kesakitan akibat terjepit semalam.

Gagang itu ternyata berada di bawah sofa yang diduduki Erica. Erica pun sempat berteriak, "Kemana Ninaku yang dulu?", dan Nina menjawab lantang, "Ia sudah hilang!"

Nina pun membuat semua orang terkejut, apalagi Thomas dan Lily. Di dalam ruangannya, Nina melihat jari-jarinya menempel seperti angsa. Tetapi karena ia harus segera tampil, hal itu tak terlalu dipusingkannya.

Pertunjukan dimulai dan Nina membawakan karakter White Swan dengan apik. Tetapi begitu masuk ke balik panggung, ia melihat si pemeran pangeran malah bercumbu dengan Lily dan ia menjadi salah tingkah. Ia nampaknya merasakan kecemburuan, entah pada si pangeran ataupun Lily.

Ini ternyata mempengaruhi penampilannya. Di tengah tarian, Nina terjatuh. Si pangeran cukup marah dengan tingkah Nina karena mungkin khawatir dituduh tak kompeten. Thomas pun sempat marah kepada Nina begitu gadis ini ke belakang panggung dan harus berganti kostum menjadi Black Swan.

Sampai di ruangannya, sudah ada Lily yang duduk di kursinya dan menyangsikan kemampuan Nina untuk menjadi Black Swan. Ia bahkan menawarkan agar peran itu digantikan olehnya.

Nina marah besar lalu mendorong Lily ke cermin di belakangnya hingga pecah. Lily berusaha membela diri dengan mencekik Nina sembari berteriak 'Giliranku, giliranku'. Tiba-tiba saja wajah Lily berubah menjadi 'Nina' yang lain.

Melihatnya, Nina pun mengambil potongan kaca. Dan saat matanya memerah, ia langsung menusuk 'Nina' dengan kaca tersebut. Tetapi begitu berhenti, 'Nina' berubah menjadi Lily. Tetapi karena Nina harus kembali ke panggung, jasad Lily pun disembunyikan di dalam kamar mandi.

Begitu sampai di panggung, Nina berubah menjadi sosok yang betul-betul berbeda. Nina yang menjadi Black Swan ini lebih percaya diri, lebih 'ganas' dan seolah tak punya rasa takut. Penonton bahkan dibuat terkagum dengan transformasi Nina lalu memberikan standing ovation untuknya.

Merasa bangga dengan pencapaiannya, Nina yang garang itu berlari ke balik panggung dan mencium Thomas lekat-lekat.

Black Swan: Harga yang Mahal untuk Sebuah KesempurnaanFoto: YouTube


Namun ia baru ingat bahwa di ruangannya ada mayat Lily. Ketika ia masuk, terlihat darah menggenang dari balik pintu kamar mandi. Ia lantas menutupi genangan itu dengan handuk.

Saat akan mengganti dandanannya untuk adegan terakhir, tiba-tiba pintu ruangannya diketuk. Ternyata itu Lily yang mengagumi penampilannya.

Sekarang gantian Nina yang kebingungan. Ia pun mengecek kamar mandi, tapi tidak ditemukan apapun. Bahkan genangan darah yang tadi terlihat jelas juga lenyap begitu saja.

Begitu tersadar, ternyata yang berdarah adalah perutnya sendiri. Tak hanya itu, masih ada pecahan kaca di bekas tusukan itu. Namun Nina merasa harus bertahan karena ia tinggal menyelesaikan adegan terakhirnya. Adegan di mana White Swan bunuh diri.

Saat menarikan adegan terakhirnya, darah sudah mengucur membasahi tutunya. Setelah melompat, Nina pun dielu-elukan karena penampilannya yang sempurna.

Namun teman-temannya dan Thomas baru sadar belakangan jika tutu Nina telah dipenuhi darah. Thomas langsung memerintahkan seseorang untuk mencari bantuan. Tetapi sayup Nina berkata, ia baru kali itu merasakan kesempurnaan, lalu pandangan Nina mulai buram.

4. Gangguan Makan dan Halusinasi Berat

Foto: YouTube
Agar bisa seimbang saat menari balet, bobot pebalet memang tidak boleh lebih dari standar. Namun dari film ini terlihat beberapa dari mereka yang sampai mengalami gangguan makan karena menjaga bobot tersebut, tak terkecuali Nina.

Ada beberapa hal kecil yang memperlihatkan pola makan Nina yang tak sehat. Di awal film, Nina hanya makan setengah potong grapefruit. Beberapa kali ia terlihat memuntahkan makanannya.

Ibunya pernah membeli kue tart untuk merayakan keberhasilan Nina mendapatkan peran Swan Queen, tetapi Nina tak mau menyentuhnya. Ia hanya makan secuil krim yang disuapkan sang ibu ke mulutnya.

Diduga Nina mengidap anorexia nervosa, atau yang lebih dikenal dengan anoreksia saja. Gangguan makan ini berpotensi mengancam jiwa karena berat badan yang bersangkutan sangat rendah.

Mereka juga ketakutan bila bobot tubuhnya naik, meski hanya sedikit. Ada yang salah juga dengan persepsi bentuk tubuh di mata mereka. Itulah sebabnya orang-orang dengan anoreksia biasanya menggunakan upaya ekstrem untuk mengendalikan berat badan dan bentuk tubuhnya, dan hal ini memberikan pengaruh signifikan terhadap kesehatan dan kesehariannya.

Misalnya mengurangi porsi makan, melakukan aktivitas fisik secara berlebih, seperti dalam kasus Nina ia sering berlatih balet secara berlebihan. Ia juga kerap terlihat muntah setelah makan.

Penyebab gangguan makan pada diri seseorang bisa beragam. Ada yang karena genetik, tetapi juga bisa disebabkan oleh gangguan pada kesehatan mental atau psikis. Dalam hal ini Nina nampaknya tertekan dengan sang ibu yang overprotektif atau karena ia ingin terlihat sempurna saat menari balet.

Mayo Clinic menyebut, beberapa karakter yang sering memicu gangguan makan adalah rendah diri, perfeksionis, perilaku impulsif atau relasi sosial yang buruk, entah dengan keluarga, pasangan atau masyarakat. Nina bisa jadi juga terpengaruh oleh kultur dalam balet di mana seorang pebalet haruslah kurus.

Selain itu, Nina memang berpotensi untuk mengalami gangguan makan karena ia adalah wanita dan berusia 20-an. Keduanya memang paling berisiko mengalami gangguan makan.

Ironisnya, gangguan makan juga berdampak langsung pada kesehatan mental pengidapnya, semisal depresi dan gangguan ansietas atau kecemasan. Pada kasus Nina, ia mengalami halusinasi yang sangat berat, bahkan ia tak bisa membedakan mana yang nyata dan tidak.

Namun bila sampai merasakan halusinasi, itu artinya gangguan mental yang menyertai Nina sudah tergolong berat. Sebab halusinasi memang lebih lazim ditemukan pada pasien penyakit mental berat seperti skizofrenia.

Dugaan ini bisa jadi semakin kuat karena dari sekian banyak jenis halusinasi, Nina mengalami apa yang disebut dengan 'halusinasi visual'. Halusinasi visual paling sering dialami pasien skizofrenia, yaitu lebih dari 70 persen pasien, sedangkan 60-90 persen mendengar suara-suara dari sosok yang tak ada.
Halaman 2 dari 5
Dalam sebuah pesta untuk memperoleh sponsor, Nina pun diperkenalkan di hadapan publik sebagai bintang baru. Beth yang datang ke pesta tersebut menyatakan ketidaksukaannya pada Nina karena ia begitu rapuh.

Ia juga sempat menuduh Nina menjual dirinya demi peran itu. Beruntung Thomas segera datang, menengahi mereka berdua. Lalu Nina diajak pulang ke rumah Thomas. Di sana Thomas mencoba menggali sisi lain dari diri Nina.

Ketika digigit oleh Nina, Thomas sadar gadis ini punya potensi. Saat meminta Nina pulang, Thomas pun berpesan agar ia mencoba masturbasi.

Benar saja, keesokan paginya Nina mencoba hal ini. Namun kegiatan itu tiba-tiba harus terhenti karena Erica ternyata duduk di seberang ranjangnya kendati sambil tertidur pulas.

Meski telah terpilih, permasalahan Nina juga masih sama. Ia belum bisa menjadi Black Swan yang diinginkan Thomas. Nina semakin terpojok karena Thomas malah memintanya mencontoh Lily, anak baru di rumah produksi Thomas, yang gayanya tak beraturan tetapi natural.

Saking gemasnya, Thomas pernah meminta Nina dan lawan mainnya mengulang gerakan yang sama berulang kali karena ia tak merasakan passion di diri Nina.

Akhirnya semua orang diminta pulang oleh Thomas, kecuali Nina. Kemudian Thomas mencoba mencumbu dan meraba-raba bagian vital Nina. Nina tampak menikmati, tetapi Thomas tiba-tiba berhenti dan sengaja menggantungnya begitu saja.

Nina pun semakin kebingungan. Ia hanya duduk termenung di ruang latihan. Lily kemudian menghampirinya dan memberinya rokok. Nina menolak tetapi sempat mengatakan bahwa perannya sungguh berat.

Paginya, Thomas mengaku mendapat aduan dari Lily bahwa Nina mengeluh. Nina yang tak terima lantas mengkonfrontasi Lily, meski sebenarnya Lily tak bermaksud demikian.

Lily kemudian mendatangi rumah Nina untuk meminta maaf. Sempat dihadang oleh Erica, Nina akhirnya malah memutuskan untuk pergi bersama Lily. Di tempat makan yang juga klab malam Nina ditawari obat penenang.

Lily (Foto: YouTube)Foto: YouTube
Lily (Foto: YouTube)


Meski awalnya menolak karena Nina harus segera pulang, Lily berhasil membujuk Nina untuk meneguk minuman yang telah disiapkannya. Minuman itu telah dicampur obat penenang oleh Lily sehingga Nina terlihat 'fly'.

Lily juga mengajak dua pria untuk bersenang-senang bersama mereka. Benar saja, Nina mulai menggila dan mencumbu orang asing. Setelah akhirnya tersadar, Nina bergegas pergi dari klab, dan disusul Lily.

Di taksi, dalam perjalanan pulang, Lily sempat merayu Nina. Begitu sampai di rumah, Nina untuk pertama kalinya terlihat membentak sang ibu. Kemudian mereka masuk ke kamar dan bercinta hingga Nina bangun kesiangan.

Anehnya, Lily sudah ada di tempat latihan, dan ketika ditanya mengapa ia pergi tanpa membangunkan Nina, Lily mengaku tidak menginap. Ini berarti Nina lagi-lagi hanya berhalusinasi.

Halusinasi adalah bagian dari keseharian Nina, tetapi gadis ini tak bisa membedakan mana yang nyata dan bukan. Hal ini semakin sering terlihat semenjak Nina terpilih sebagai Swan Queen.

Seperti saat ia berada dalam perjalanan pulang dari teater, Nina berpapasan dengan seseorang yang sangat mirip dengan dirinya.

Namun pakaian mereka berbeda. Nina memakai coat putih, sedangkan wanita itu mengenakan coat hitam dengan rambut yang digerai. Wanita itu sempat melempar senyum kepada Nina, tapi Nina malah kebingungan dibuatnya.

Di hari lain, Nina mencoba berendam di bathtub untuk meredakan stresnya. Saat membenamkan kepalanya, tiba-tiba ada tetesan darah dan bayangan dirinya yang menyeringai tepat berada di atasnya.

Tahu-tahu darah mengucur dari kedua jarinya dan punggungnya terluka lagi. Hal ini terjadi berulang kali. Rupanya Nina memang memiliki kebiasaan buruk menggaruk punggungnya bila merasakan kecemasan.

Ketika ia berniat memotong kukunya, bayangan 'Nina' yang lain muncul dengan wajah garang lalu menggunting jari Nina hingga berdarah lagi.

Nina semakin kesulitan tidur karena tak kunjung membuat Thomas terkesan padahal hari pertunjukan sudah dekat. Halusinasi pun kembali muncul saat Nina diukur badannya untuk kostum Swan Queen. Kebetulan ia berdiri di depan cermin dan saat tubuhnya menekuk ke samping, bayangan di cermin tak ikut menekuk.

Bayangan itu malah tersenyum kepadanya. Untungnya perhatian Nina terbuyarkan oleh perkataan tukang kostum yang akan mengukur Lily untuk kostum Swan Queen juga. Rupanya Lily terpilih sebagai alternatif Nina. Ia sempat menemui Thomas karena merasa Lily ingin merebut peran itu darinya.

Tetapi Thomas mengatakan itu hanya pikirannya saja. Ia lebih disarankan untuk pulang dan beristirahat. Tetapi bukannya pulang, Nina malah terus saja berlatih.

Sesuatu yang aneh terjadi lagi. Saat berlatih, bayangannya juga tak mau bergerak mengikuti dirinya. Tiba-tiba lampu padam, dan ia melihat sekelebat bayangan melintas di hadapannya.

Ketika mencoba mengejar bayangan itu, ia melihat Thomas dan Lily yang bergegas melepas pakaian mereka, bersiap untuk bercinta. Tetapi tiba-tiba Thomas berubah menjadi gagak raksasa dan Lily berubah menjadi 'Nina' yang lain.

Sesampainya di rumah, ia melihat lukisan-lukisan di kamar ibunya bergerak-gerak sembari memanggilnya 'sweet girl'. Ia pun merobek gambar-gambar itu. Nina bahkan sampai muntah karena tak kuasa melihat situasinya saat itu.

Puncaknya, Nina merasa punggungnya gatal dan dari situ muncul bulu-bulu burung berwarna hitam. Tak hanya itu, mata Nina pun memerah.

Kedua kaki Nina juga menekuk, tetapi karena tidak seimbang, tubuhnya limbung lalu kepalanya terbentur pinggiran kasur dan jatuh pingsan. Nina sempat mengusir ibunya ke luar kamar sambil membanting-banting pintu. Bahkan sampai jari-jarinya ibunya terjepit pintu.

Saat terbangun, Nina yakin hari itu ia harus tampil. Namun karena ibunya khawatir, ia mengunci mereka di kamar, dengan cara menyembunyikan gagang pintu kamar Nina. Ibunya mengaku sudah menghubungi pihak teater dan mengatakan Nina sakit.

Mendengar hal itu, Nina tak terima dan berusaha kabur. Karena ibunya tak mau menyerahkan gagang pintu itu, Nina menghampiri Erica lalu menekuk tangan sang ibu yang masih kesakitan akibat terjepit semalam.

Gagang itu ternyata berada di bawah sofa yang diduduki Erica. Erica pun sempat berteriak, "Kemana Ninaku yang dulu?", dan Nina menjawab lantang, "Ia sudah hilang!"

Nina pun membuat semua orang terkejut, apalagi Thomas dan Lily. Di dalam ruangannya, Nina melihat jari-jarinya menempel seperti angsa. Tetapi karena ia harus segera tampil, hal itu tak terlalu dipusingkannya.

Pertunjukan dimulai dan Nina membawakan karakter White Swan dengan apik. Tetapi begitu masuk ke balik panggung, ia melihat si pemeran pangeran malah bercumbu dengan Lily dan ia menjadi salah tingkah. Ia nampaknya merasakan kecemburuan, entah pada si pangeran ataupun Lily.

Ini ternyata mempengaruhi penampilannya. Di tengah tarian, Nina terjatuh. Si pangeran cukup marah dengan tingkah Nina karena mungkin khawatir dituduh tak kompeten. Thomas pun sempat marah kepada Nina begitu gadis ini ke belakang panggung dan harus berganti kostum menjadi Black Swan.

Sampai di ruangannya, sudah ada Lily yang duduk di kursinya dan menyangsikan kemampuan Nina untuk menjadi Black Swan. Ia bahkan menawarkan agar peran itu digantikan olehnya.

Nina marah besar lalu mendorong Lily ke cermin di belakangnya hingga pecah. Lily berusaha membela diri dengan mencekik Nina sembari berteriak 'Giliranku, giliranku'. Tiba-tiba saja wajah Lily berubah menjadi 'Nina' yang lain.

Melihatnya, Nina pun mengambil potongan kaca. Dan saat matanya memerah, ia langsung menusuk 'Nina' dengan kaca tersebut. Tetapi begitu berhenti, 'Nina' berubah menjadi Lily. Tetapi karena Nina harus kembali ke panggung, jasad Lily pun disembunyikan di dalam kamar mandi.

Begitu sampai di panggung, Nina berubah menjadi sosok yang betul-betul berbeda. Nina yang menjadi Black Swan ini lebih percaya diri, lebih 'ganas' dan seolah tak punya rasa takut. Penonton bahkan dibuat terkagum dengan transformasi Nina lalu memberikan standing ovation untuknya.

Merasa bangga dengan pencapaiannya, Nina yang garang itu berlari ke balik panggung dan mencium Thomas lekat-lekat.

Black Swan: Harga yang Mahal untuk Sebuah KesempurnaanFoto: YouTube


Namun ia baru ingat bahwa di ruangannya ada mayat Lily. Ketika ia masuk, terlihat darah menggenang dari balik pintu kamar mandi. Ia lantas menutupi genangan itu dengan handuk.

Saat akan mengganti dandanannya untuk adegan terakhir, tiba-tiba pintu ruangannya diketuk. Ternyata itu Lily yang mengagumi penampilannya.

Sekarang gantian Nina yang kebingungan. Ia pun mengecek kamar mandi, tapi tidak ditemukan apapun. Bahkan genangan darah yang tadi terlihat jelas juga lenyap begitu saja.

Begitu tersadar, ternyata yang berdarah adalah perutnya sendiri. Tak hanya itu, masih ada pecahan kaca di bekas tusukan itu. Namun Nina merasa harus bertahan karena ia tinggal menyelesaikan adegan terakhirnya. Adegan di mana White Swan bunuh diri.

Saat menarikan adegan terakhirnya, darah sudah mengucur membasahi tutunya. Setelah melompat, Nina pun dielu-elukan karena penampilannya yang sempurna.

Namun teman-temannya dan Thomas baru sadar belakangan jika tutu Nina telah dipenuhi darah. Thomas langsung memerintahkan seseorang untuk mencari bantuan. Tetapi sayup Nina berkata, ia baru kali itu merasakan kesempurnaan, lalu pandangan Nina mulai buram.

Agar bisa seimbang saat menari balet, bobot pebalet memang tidak boleh lebih dari standar. Namun dari film ini terlihat beberapa dari mereka yang sampai mengalami gangguan makan karena menjaga bobot tersebut, tak terkecuali Nina.

Ada beberapa hal kecil yang memperlihatkan pola makan Nina yang tak sehat. Di awal film, Nina hanya makan setengah potong grapefruit. Beberapa kali ia terlihat memuntahkan makanannya.

Ibunya pernah membeli kue tart untuk merayakan keberhasilan Nina mendapatkan peran Swan Queen, tetapi Nina tak mau menyentuhnya. Ia hanya makan secuil krim yang disuapkan sang ibu ke mulutnya.

Diduga Nina mengidap anorexia nervosa, atau yang lebih dikenal dengan anoreksia saja. Gangguan makan ini berpotensi mengancam jiwa karena berat badan yang bersangkutan sangat rendah.

Mereka juga ketakutan bila bobot tubuhnya naik, meski hanya sedikit. Ada yang salah juga dengan persepsi bentuk tubuh di mata mereka. Itulah sebabnya orang-orang dengan anoreksia biasanya menggunakan upaya ekstrem untuk mengendalikan berat badan dan bentuk tubuhnya, dan hal ini memberikan pengaruh signifikan terhadap kesehatan dan kesehariannya.

Misalnya mengurangi porsi makan, melakukan aktivitas fisik secara berlebih, seperti dalam kasus Nina ia sering berlatih balet secara berlebihan. Ia juga kerap terlihat muntah setelah makan.

Penyebab gangguan makan pada diri seseorang bisa beragam. Ada yang karena genetik, tetapi juga bisa disebabkan oleh gangguan pada kesehatan mental atau psikis. Dalam hal ini Nina nampaknya tertekan dengan sang ibu yang overprotektif atau karena ia ingin terlihat sempurna saat menari balet.

Mayo Clinic menyebut, beberapa karakter yang sering memicu gangguan makan adalah rendah diri, perfeksionis, perilaku impulsif atau relasi sosial yang buruk, entah dengan keluarga, pasangan atau masyarakat. Nina bisa jadi juga terpengaruh oleh kultur dalam balet di mana seorang pebalet haruslah kurus.

Selain itu, Nina memang berpotensi untuk mengalami gangguan makan karena ia adalah wanita dan berusia 20-an. Keduanya memang paling berisiko mengalami gangguan makan.

Ironisnya, gangguan makan juga berdampak langsung pada kesehatan mental pengidapnya, semisal depresi dan gangguan ansietas atau kecemasan. Pada kasus Nina, ia mengalami halusinasi yang sangat berat, bahkan ia tak bisa membedakan mana yang nyata dan tidak.

Namun bila sampai merasakan halusinasi, itu artinya gangguan mental yang menyertai Nina sudah tergolong berat. Sebab halusinasi memang lebih lazim ditemukan pada pasien penyakit mental berat seperti skizofrenia.

Dugaan ini bisa jadi semakin kuat karena dari sekian banyak jenis halusinasi, Nina mengalami apa yang disebut dengan 'halusinasi visual'. Halusinasi visual paling sering dialami pasien skizofrenia, yaitu lebih dari 70 persen pasien, sedangkan 60-90 persen mendengar suara-suara dari sosok yang tak ada.

(lll/vit)

Berita Terkait