5 Organ Ini Paling Rentan Kena Komplikasi Diabetes Melitus

5 Organ Ini Paling Rentan Kena Komplikasi Diabetes Melitus

Muhamad Reza Sulaiman - detikHealth
Jumat, 13 Jan 2017 13:40 WIB
5 Organ Ini Paling Rentan Kena Komplikasi Diabetes Melitus
Foto: ilustrasi/thinkstock
Jakarta - Muhammad Fachroni atau yang lebih dikenal dengan nama Oon 'Project Pop' meninggal dunia pada Jumat (13/1/2017) pagi ini. Oon diketahui sudah 16 tahun bertarung melawan diabetes yang diidapnya.

Dikutip dari detikHot, Oon diketahui sudah rutin melakukan cuci darah beberapa tahun terakhir. Hal ini dikarenakan komplikasi diabetes yang sudah menyerang ginjalnya.

"Awalnya kan diabetes tahun 2010, terus komplikasi ke ginjal. Pak Oon terakhir jadi kurus karena sakit itu. Kemarin sempat cuci darah katanya di RS Borromeus," ujar Ketua RT 04, Rianto Marsinggih, kepada wartawan di rumah duka Jalan Bintang, Kopo Elok, Kota Bandung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komplikasi diabetes tidak hanya bisa menyerang ginjal, namun juga organ tubuh lainnya. Dikutip dari WebMD, berikut 5 di antaranya:

Baca juga: 5 Fakta Soal Diabetes Melitus, Penyakit yang Menyerang Oon 'Project Pop'

Video tentang Oon bisa disimak di sini:

1. Mata

Foto: thinkstock
Sekitar 30 persen pasien diabetes memiliki komplikasi ke mata dan membuat seseorang mengalami gangguan penglihatan seperti kabur, ada bintik hitam atau sering melihat cahaya putih.

Kondisi di atas merupakan gejala dari diabetic retinopathy, gangguan pada bola mata akibat tingginya kadar gula darah.

Jika tak ditangani, diabetic retinopathy dapat menyebabkan kehilangan penglihatan permanen.

2. Kaki dan kulit

Foto: Thinkstock
Hampir 60 persen pasien diabetes mengalami amputasi di kaki. Hal ini terjadi bukan tanpa sebab. Kadar gula darah yang tinggi karena diabetes berisiko mematikan saraf di kulit, yang mengakibatkan hilangnya indera peraba.

Pengidap diabetes bisa saja mengalami luka kecil namun berkembang menjadi borok yang besar karena tidak ditangani. Selain itu, kadar gula yang tinggi juga menyebabkan infeksi lebih mudah menyerang dan luka luar sulit sembuh.

3. Jantung dan pembuluh darah

Foto: thinkstock
Tingginya gula darah dpat menyebabkan pembuluh darah tersumbat, dan berujung pada serangan stroke. Hal ini terjadi pada kurang lebih 23 persen pasien diabetes.

Penyumbatan yang terjadi di pembuluh darah juga dapat menyebabkan terjadinya serangan jantung.

Gangguan pembuluh darah juga bisa menyebabkan pasien diabetes melitus kehilangan kemampuan ereksi.

4. Telinga

Foto: ilustrasi/thinkstock
Sama seperti mata, gula darah tinggi juga dapat mengganggu telinga. Gula darah yang terlalu tinggi bisa membuat telinga berdenging karena saraf mengalami gangguan.

Jika tak diobati dan gula darah tak dikontrol, pasien diabetes bisa benar-benar kehilangan pendengaran.

5. Ginjal

Foto: Thinkstock
Sekitar 15 persen pasien diabetes mengalami komplikasi ginjal. Komplikasi ginjal yang dialami pasien diabetes bisa membuat seseorang mengalami gagal ginjal dan harus cuci darah.

Yang lebih parah, komplikasi ginjal tidak terdeteksi hingga stadiumnya sudah sangat lanjut.

Beberapa gejala yang harus diperhatikan antara lain sering buang air kecil dan kaki yang terlihat membengkak.
Halaman 2 dari 6
Sekitar 30 persen pasien diabetes memiliki komplikasi ke mata dan membuat seseorang mengalami gangguan penglihatan seperti kabur, ada bintik hitam atau sering melihat cahaya putih.

Kondisi di atas merupakan gejala dari diabetic retinopathy, gangguan pada bola mata akibat tingginya kadar gula darah.

Jika tak ditangani, diabetic retinopathy dapat menyebabkan kehilangan penglihatan permanen.

Hampir 60 persen pasien diabetes mengalami amputasi di kaki. Hal ini terjadi bukan tanpa sebab. Kadar gula darah yang tinggi karena diabetes berisiko mematikan saraf di kulit, yang mengakibatkan hilangnya indera peraba.

Pengidap diabetes bisa saja mengalami luka kecil namun berkembang menjadi borok yang besar karena tidak ditangani. Selain itu, kadar gula yang tinggi juga menyebabkan infeksi lebih mudah menyerang dan luka luar sulit sembuh.

Tingginya gula darah dpat menyebabkan pembuluh darah tersumbat, dan berujung pada serangan stroke. Hal ini terjadi pada kurang lebih 23 persen pasien diabetes.

Penyumbatan yang terjadi di pembuluh darah juga dapat menyebabkan terjadinya serangan jantung.

Gangguan pembuluh darah juga bisa menyebabkan pasien diabetes melitus kehilangan kemampuan ereksi.

Sama seperti mata, gula darah tinggi juga dapat mengganggu telinga. Gula darah yang terlalu tinggi bisa membuat telinga berdenging karena saraf mengalami gangguan.

Jika tak diobati dan gula darah tak dikontrol, pasien diabetes bisa benar-benar kehilangan pendengaran.

Sekitar 15 persen pasien diabetes mengalami komplikasi ginjal. Komplikasi ginjal yang dialami pasien diabetes bisa membuat seseorang mengalami gagal ginjal dan harus cuci darah.

Yang lebih parah, komplikasi ginjal tidak terdeteksi hingga stadiumnya sudah sangat lanjut.

Beberapa gejala yang harus diperhatikan antara lain sering buang air kecil dan kaki yang terlihat membengkak.

(mrs/vit)

Berita Terkait