4 Kesalahan Paling Umum Saat Menyikat Gigi

4 Kesalahan Paling Umum Saat Menyikat Gigi

Muhamad Reza Sulaiman - detikHealth
Senin, 30 Jan 2017 18:40 WIB
4 Kesalahan Paling Umum Saat Menyikat Gigi
Foto: Thinkstock
Jakarta - Menyikat gigi penting untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Sayangnya, belum semua masyarakat memahami bagaimana cara menyikat gigi yang baik dan benar.

drg Mira Madjid, MPH, SpPerio dari RSU Bunda Jakarta mengatakan kesadaran pentingnya menyikat gigi sudah mulai tumbuh di masyarakat. Sayangnya, kesadaran soal pentingnya menyikat gigi tak dibarengi dengan kemampuan menyikat gigi yang baik dan benar.

"Kalau saya praktek ngajarin pasien sikat gigi yang baik dan benar itu bisa sampai 10 dan 15 menit. Karena banyak yang belum paham, masih asal sikat saja," tutur drg Mira kepada wartawan di acara temu media RSU Bunda Jakarta, Jl Teuku Cik Ditiro, Menteng, Jakarta Pusat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

drg Mira mengatakan ada beberapa kesalahan umum yang masih dilakukan masyarakat saat menyikat gigi. Dirangkum detikHealth, berikut 4 di antaranya:

Baca juga: Tak Diduga, 7 Hal Ini Bisa Picu Bau Mulut
https://health.detik.com/read/2016/07/01/163310/3246932/763/tak-diduga-7-hal-ini-bisa-picu-bau-mulut

1. Kepala sikat terlalu besar

Foto: Getty Images
drg Mira mengatakan kesalahan pertama yang umum dilakukan adalah salah memilih sikat gigi. Sikat gigi yang memiliki kepala besar memang lebih mudah digunakan, namun membuat gigi bagian geraham jadi sulit dibersihkan.

"Kalau kepalanya terlalu besar kan sulit untuk menggosok gigi geraham, apalagi yang paling belakang. Makanya ketika memilih sikat gigi, cari yang kepalanya kecil supaya bisa menjangkau geraham," tuturnya.

Sikat gigi elektrik meskipun sedikit mahal memiliki kepala dengan ujung bulat yang kecil. Jika tak memungkinkan, drg Mira menganjurkan untuk menggunakan sikat gigi anak-anak.

2. Bulu sikat kasar

Foto: Thinkstock
Kesalahan kedua masih berhubungan dengan pemilihan sikat gigi, yakni menggunakan sikat gigi dengan bulu yang kasar (hard). Penggunaan sikat gigi dengan bulu kasar dimaksudkan agar pembersihan dapat dilakukan dengan baik, namun malah berakibat buruk bagi gusi.

"Kalau bulunya terlalu kasar nanti kena gusi gampang berdarah dan menyebabkan luka. Baiknya pilih yang bulu sikatnya ekstra soft karena menyikat gigi bukan hanya membersihkan crown (mahkota) gigi saja tapi juga bagian gusi hingga ke belakang," tandasnya.

3. Salah gerakan

Foto: thinkstock
Gerakan saat menyikat gigi tidak boleh asal-asalan. Menyikat gigi harus dilakukan dari bagian gusi hingga ke ujung, bagian belakang gigi hingga sela-sela gigi.

"Kalau gigi atas arahkan 45 derajat lalu sikat ke bawah mulai dari gusi. Gigi bawah juga sama tapi arahkan ke atas, mulai dari gusi juga. Pelan-pelan saja jangan grasak-grusuk," urainya.

4. Terlalu sering gunakan mouthwash

Foto: thinkstock
Menggunakan mouthwash setelah selesai sikat gigi membuat mulut terasa segar dan nyaman. Namun dr Mira mengingatkan agar penggunaan mouthwash seperlunya saja dan cermati kandungan mouthwashnya.

"Karena sebagian besar produk mouthwash itu mengandung alkohol, ya memang enak untuk mulu jadi segar dan fresh. Tapi alkohol itu efeknya bagi gusi kurang bagus karena bikin gusi kering dan mudah luka," pungkasnya.

Halaman 2 dari 5
drg Mira mengatakan kesalahan pertama yang umum dilakukan adalah salah memilih sikat gigi. Sikat gigi yang memiliki kepala besar memang lebih mudah digunakan, namun membuat gigi bagian geraham jadi sulit dibersihkan.

"Kalau kepalanya terlalu besar kan sulit untuk menggosok gigi geraham, apalagi yang paling belakang. Makanya ketika memilih sikat gigi, cari yang kepalanya kecil supaya bisa menjangkau geraham," tuturnya.

Sikat gigi elektrik meskipun sedikit mahal memiliki kepala dengan ujung bulat yang kecil. Jika tak memungkinkan, drg Mira menganjurkan untuk menggunakan sikat gigi anak-anak.

Kesalahan kedua masih berhubungan dengan pemilihan sikat gigi, yakni menggunakan sikat gigi dengan bulu yang kasar (hard). Penggunaan sikat gigi dengan bulu kasar dimaksudkan agar pembersihan dapat dilakukan dengan baik, namun malah berakibat buruk bagi gusi.

"Kalau bulunya terlalu kasar nanti kena gusi gampang berdarah dan menyebabkan luka. Baiknya pilih yang bulu sikatnya ekstra soft karena menyikat gigi bukan hanya membersihkan crown (mahkota) gigi saja tapi juga bagian gusi hingga ke belakang," tandasnya.

Gerakan saat menyikat gigi tidak boleh asal-asalan. Menyikat gigi harus dilakukan dari bagian gusi hingga ke ujung, bagian belakang gigi hingga sela-sela gigi.

"Kalau gigi atas arahkan 45 derajat lalu sikat ke bawah mulai dari gusi. Gigi bawah juga sama tapi arahkan ke atas, mulai dari gusi juga. Pelan-pelan saja jangan grasak-grusuk," urainya.

Menggunakan mouthwash setelah selesai sikat gigi membuat mulut terasa segar dan nyaman. Namun dr Mira mengingatkan agar penggunaan mouthwash seperlunya saja dan cermati kandungan mouthwashnya.

"Karena sebagian besar produk mouthwash itu mengandung alkohol, ya memang enak untuk mulu jadi segar dan fresh. Tapi alkohol itu efeknya bagi gusi kurang bagus karena bikin gusi kering dan mudah luka," pungkasnya.

(mrs/up)

Berita Terkait