Organ-organ Tubuh yang Bisa Jadi Korban Akibat Infeksi Gigi

Organ-organ Tubuh yang Bisa Jadi Korban Akibat Infeksi Gigi

Nurvita Indarini - detikHealth
Kamis, 02 Feb 2017 18:08 WIB
Organ-organ Tubuh yang Bisa Jadi Korban Akibat Infeksi Gigi
Foto: ilustrasi/thinkstock
Jakarta - Kisah yang dialami Vadim Kondratyuk asal California, Amerika Serikat, membuka mata bahwa sakit gigi jangan sampai diremehkan. Bila terjadi infeksi, organ tubuh lainnya bisa menjadi korban, dan pada kasus yang paling fatal bisa mengakibatkan kematian.

Organ-organ apa sajakah yang bisa ikut menderita saat terjadi infeksi pada gigi? Simak pemaparannya berikut ini:

1. Paru-paru

Foto: thinkstock
Pada kasus yang dialami Vadim, paru-paru adalah organ tubuh yang ikut terdampak akibat infeksi pada giginya. Diketahui ada cairan berlebihan di paru-parunya yang menurut dokter merupakan imbas dari infeksi parah di gigi Vadim.

"Pada beberapa kasus memang ditemukan masalah pada organ vital karena infeksi pada gigi. Jadi bakteri akibat abses gigi, menjalar masuk melalui aliran darah ke organ vital tertentu, misalnya paru-paru," ujar spesialis bedah mulut dan maksilofasial drg Dhanni Gustiana SpBMM, dalam perbincangan dengan detikHealth, Kamis (2/2/2017).

Baca juga: Pria Ini Meninggal Gara-gara Sakit Gigi

2. Jantung

Foto: Ilustrasi
Organ tubuh lain yang bisa jadi korban adalah jantung. "Kalau infeksi gigi yang menjalar ke jantung namanya sub bacterial endocarditis," imbuh drg Dhanni.

Menurut drg Dhanni, masalah pada organ tubuh yang terdampak infeksi gigi dilihat dari jenis bakteri yang ada di organ tubuh tertentu itu. Di luar negeri biasanya dilakukan tes kultur dan sensitivitas untuk memastikan.

Baca juga: Sakit Gigi 'Sembuh Sendiri', Masih Perlukah ke Dokter Gigi?

3. Ginjal

Foto: Thinkstock
Ginjal juga bisa menjadi organ tubuh yang terdampak infeksi gigi parah. Akibatnya, kata drg Dhanni, bisa terjadi gagal ginjal.

"Kalau ditemukan Streptococcus mutant ataupun Streptococcus salivarius di organ vital lain, seperti di jantung atau ginjal, dipastikan itu akibat infeksi di gigi," imbuh alumnus World Health Organization Collaborating Centre (WHOCC), Centre for Oral Health Care Planning and Future Scenarios College of Dental Science, St Radboud University –Nijmegen, Belanda, ini.

4. Mata

Foto: thinkstock
Infeksi yang terjadi di area gigi bisa membuat bakteri naik ke atas, hingga mata terdampak. Kondisi di di mana terjadi infeksi yang mengenai jaringan di sekitar dan di belakang mata disebut dengan abses orbita.

"Jadi bermula dari bengkak di sekitar mulut, ternyata bakteri lari ke atas, ke mata. Ini bisa mengakibatkan bengkak sekitar mata dan keluar nanah," terang drg Dhanni.

5. Sinus

Foto: iStock
drg Dhanni menambahkan infeksi pada gigi geraham atas sering menyebabkan sinusitis. Jadi jika mulanya seseorang mengalami sakit gigi hingga mengalami pembengkakkan yang diikuti sinusitis, maka bisa jadi itu adalah bakteri penyebab infeksi gigi yang lari ke sinus.

Sinusitis merupakan peradangan pada dinding sinus. Sedangkan sinus sendiri merupakan rongga kecil berisi udara yang letaknya di belakang tulang pipi dan dahi.

"Jika sinusitis dipicu infeksi gigi, maka sakit giginya diatasi dulu, kemudian sinusnya dibersihkan. Tapi jika sinusnya dibersihkan dan masalah giginya tidak ditangani ya nantinya bisa muncul lagi," lanjut drg Dhanni.

Dalam kedokteran terkait sakit ada dua istilah yakni sick dan illness. drg Dhanni mengatakan jika gigi lubang terasa sakit, maka itu adalah sick. Nah, setelah diobati dan tidak sakit, gigi lubang itu tetap jadi masalah.

"Gigi lubang yang tidak sakit adalah illness yang akan menjadi sick lagi bila tidak dirawat," ucapnya.
Halaman 2 dari 6
Pada kasus yang dialami Vadim, paru-paru adalah organ tubuh yang ikut terdampak akibat infeksi pada giginya. Diketahui ada cairan berlebihan di paru-parunya yang menurut dokter merupakan imbas dari infeksi parah di gigi Vadim.

"Pada beberapa kasus memang ditemukan masalah pada organ vital karena infeksi pada gigi. Jadi bakteri akibat abses gigi, menjalar masuk melalui aliran darah ke organ vital tertentu, misalnya paru-paru," ujar spesialis bedah mulut dan maksilofasial drg Dhanni Gustiana SpBMM, dalam perbincangan dengan detikHealth, Kamis (2/2/2017).

Baca juga: Pria Ini Meninggal Gara-gara Sakit Gigi

Organ tubuh lain yang bisa jadi korban adalah jantung. "Kalau infeksi gigi yang menjalar ke jantung namanya sub bacterial endocarditis," imbuh drg Dhanni.

Menurut drg Dhanni, masalah pada organ tubuh yang terdampak infeksi gigi dilihat dari jenis bakteri yang ada di organ tubuh tertentu itu. Di luar negeri biasanya dilakukan tes kultur dan sensitivitas untuk memastikan.

Baca juga: Sakit Gigi 'Sembuh Sendiri', Masih Perlukah ke Dokter Gigi?

Ginjal juga bisa menjadi organ tubuh yang terdampak infeksi gigi parah. Akibatnya, kata drg Dhanni, bisa terjadi gagal ginjal.

"Kalau ditemukan Streptococcus mutant ataupun Streptococcus salivarius di organ vital lain, seperti di jantung atau ginjal, dipastikan itu akibat infeksi di gigi," imbuh alumnus World Health Organization Collaborating Centre (WHOCC), Centre for Oral Health Care Planning and Future Scenarios College of Dental Science, St Radboud University –Nijmegen, Belanda, ini.

Infeksi yang terjadi di area gigi bisa membuat bakteri naik ke atas, hingga mata terdampak. Kondisi di di mana terjadi infeksi yang mengenai jaringan di sekitar dan di belakang mata disebut dengan abses orbita.

"Jadi bermula dari bengkak di sekitar mulut, ternyata bakteri lari ke atas, ke mata. Ini bisa mengakibatkan bengkak sekitar mata dan keluar nanah," terang drg Dhanni.

drg Dhanni menambahkan infeksi pada gigi geraham atas sering menyebabkan sinusitis. Jadi jika mulanya seseorang mengalami sakit gigi hingga mengalami pembengkakkan yang diikuti sinusitis, maka bisa jadi itu adalah bakteri penyebab infeksi gigi yang lari ke sinus.

Sinusitis merupakan peradangan pada dinding sinus. Sedangkan sinus sendiri merupakan rongga kecil berisi udara yang letaknya di belakang tulang pipi dan dahi.

"Jika sinusitis dipicu infeksi gigi, maka sakit giginya diatasi dulu, kemudian sinusnya dibersihkan. Tapi jika sinusnya dibersihkan dan masalah giginya tidak ditangani ya nantinya bisa muncul lagi," lanjut drg Dhanni.

Dalam kedokteran terkait sakit ada dua istilah yakni sick dan illness. drg Dhanni mengatakan jika gigi lubang terasa sakit, maka itu adalah sick. Nah, setelah diobati dan tidak sakit, gigi lubang itu tetap jadi masalah.

"Gigi lubang yang tidak sakit adalah illness yang akan menjadi sick lagi bila tidak dirawat," ucapnya.

(vit/up)

Berita Terkait