"Benar, makanan instan bisa memicu kanker karena pengawetnya. Kalau nggak ada pengawetnya nggak apa-apa. Makanan instan bisa memicu kanker jika dikonsumsi berlebihan," kata dr Rozaenah, MM dari RS Kanker Dharmais kepada detikHealth baru-baru ini.
Oleh karena itu, dr Rozaenah menyarankan untuk mengurangi konsumsi makanan instan dan beralih mengonsumsi makanan buatan sendiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Cerita Pasien Leukemia dan 'Hobi' Konsumsi Makanan Instan di Masa Lampau
Nah, contoh makanan instan yang kerap dikonsumsi masyarakat ialah mi instan dan makanan kaleng. Dilansir Boldsky, ketika dikonsumsi berlebihan, mi instan dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti gangguan metabolisme. Hal tersebut terjadi karena terjadi penumpukan zat-zat kimia pada mi seperti pewarna, pengawet dan aditif ketika seseorang mengonsumsi mi instan dalam jangka yang panjang.
Soal konsumsi makanan kaleng, kepada detikHealth beberapa waktu lalu, Nutrisionis lulusan University of Sydney, Leona Victoria Djajadi menuturkan makanan kaleng memiliki nutrisi yang kurang karena melewati proses produksi yang panjang. Selain itu makanan kaleng juga mengandung bahan pengawet.
"Jangan makan makanan kalengan setiap hari karena tentu saja ada bahan pengawetnya. Fresh is always best. Dari segi rekomendasi makanan sehat, makan ikan dan produk lainnya sebaiknya 2-3 kali seminggu saja. Jadi tidak setiap hari juga," kata Victoria.
Baca juga: Mi Instan Bisa Picu Kanker Usus, Benar Nggak Sih?
(rdn/up)











































