Jakarta -
World Health Organization (WHO) telah merampungkan data kematian terbaru yang terjadi di dunia. Diketahui sepanjang tahun 2015 ada sekitar 56,4 juta kematian dan lebih dari setengahnya terjadi karena 10 kasus besar.
Bila dibandingkan dengan data sebelumnya yaitu di tahun 2000, terlihat ada tren pergeseran penyebab kematian terbesar. Sebagai contoh salah satunya kematian bayi karena komplikasi persalinan kini tak lagi berada di posisi 10 besar, digantikan oleh kasus kecelakaan lalu lintas.
Lebih lengkapnya berikut 10 penyebab kematian terbesar seperti dirangkum detikHealth dari situs resmi WHO, Rabu (8/2/2017):
1. Penyakit jantung iskemik
Foto: Getty Images
|
Penyakit jantung iskemik masih menempati posisi pertama sebagai penyebab kematian terbesar di dunia. Di tahun 2015 sekitar 8,7 juta orang diperkirakan meninggal karenanya.
WHO mengatakan posisi penyakit jantung iskemik sebagai pemimpin penyebab kematian ini tidak pernah tergoyahkan selama 15 tahun terakhir.
2. Stroke
Foto: Thinkstock
|
Mengikuti ketat dengan penyakit jantung iskemik, stroke juga menjadi salah satu penyebab kasus kematian tertinggi di dunia. Posisi stroke di nomor dua ranking penyebab kematian tak berubah seperti di tahun 2000 dengan jumlah korban meninggal diperkirakan mencapai 6,2 juta.
Pada pasien stroke, meski dirinya selamat seringkali ia harus menghadapi kualitas hidup yang tidak lebih baik dibandingkan saat masih sehat. Hal itu karena seringnya pasien berakhir cacat.
3. ISPA
Foto: Thinkstock
|
Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) rentan berakhir fatal bila terjadi pada anak-anak dan orang tua. Posisinya di ranking tiga penyebab kematian tertinggi di dunia tahun 2015 tak berubah seperti pada tahun 2000.
Diperkirakan korban meninggal karena ISPA mencapai 3,1 juta jiwa.
4. PPOK
Foto: Thinkstock
|
Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) adalah penyakit yang paling sering terjadi pada perokok. PPOK ini ditandai dengan keterbatasan aliran udara di saluran nafas karena adanya inflamasi paru dan bersifat progresif.
Jumlah korban meninggal karena PPOK di tahun 2015 hampir mendekati ISPA yaitu di angka 3,1 juta jiwa.
Baca juga: Dokter Paru Sebut Angka Pengidap PPOK di Indonesia Masih Tinggi
5. Kanker paru
Foto: thinkstock
|
Di tahun 2000 posisi kelima penyebab kematian tertinggi di dunia sebetulnya pernah diisi oleh penyakit diare. Hanya saja seiring berjalannya waktu ada pergeseran tren penyakit dan kini posisi kelima diisi oleh berbagai kasus kanker paru.
Di tahun 2015 diperkirakan sekitar 1,6 juta orang meninggal karena kasus kanker paru.
Penyakit jantung iskemik masih menempati posisi pertama sebagai penyebab kematian terbesar di dunia. Di tahun 2015 sekitar 8,7 juta orang diperkirakan meninggal karenanya.
WHO mengatakan posisi penyakit jantung iskemik sebagai pemimpin penyebab kematian ini tidak pernah tergoyahkan selama 15 tahun terakhir.
Mengikuti ketat dengan penyakit jantung iskemik, stroke juga menjadi salah satu penyebab kasus kematian tertinggi di dunia. Posisi stroke di nomor dua ranking penyebab kematian tak berubah seperti di tahun 2000 dengan jumlah korban meninggal diperkirakan mencapai 6,2 juta.
Pada pasien stroke, meski dirinya selamat seringkali ia harus menghadapi kualitas hidup yang tidak lebih baik dibandingkan saat masih sehat. Hal itu karena seringnya pasien berakhir cacat.
Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) rentan berakhir fatal bila terjadi pada anak-anak dan orang tua. Posisinya di ranking tiga penyebab kematian tertinggi di dunia tahun 2015 tak berubah seperti pada tahun 2000.
Diperkirakan korban meninggal karena ISPA mencapai 3,1 juta jiwa.
Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) adalah penyakit yang paling sering terjadi pada perokok. PPOK ini ditandai dengan keterbatasan aliran udara di saluran nafas karena adanya inflamasi paru dan bersifat progresif.
Jumlah korban meninggal karena PPOK di tahun 2015 hampir mendekati ISPA yaitu di angka 3,1 juta jiwa.
Baca juga: Dokter Paru Sebut Angka Pengidap PPOK di Indonesia Masih Tinggi
Di tahun 2000 posisi kelima penyebab kematian tertinggi di dunia sebetulnya pernah diisi oleh penyakit diare. Hanya saja seiring berjalannya waktu ada pergeseran tren penyakit dan kini posisi kelima diisi oleh berbagai kasus kanker paru.
Di tahun 2015 diperkirakan sekitar 1,6 juta orang meninggal karena kasus kanker paru.
(fds/vit)