5 Kabar Hoax Seputar Kanker yang Sering Beredar

5 Kabar Hoax Seputar Kanker yang Sering Beredar

Firdaus Anwar - detikHealth
Kamis, 09 Feb 2017 11:10 WIB
5 Kabar Hoax Seputar Kanker yang Sering Beredar
Foto: ilustrasi/thinkstock
Jakarta - Di internet sering tersebar info bahwa ada sayuran, buah, atau hal lainnya menyimpan 'rahasia' obat kanker. Hal tersebut dikatakan dokter hanya mitos saja karena seringkali minim atau bahkan tidak didukung bukti ilmiah sama sekali.

Wakil Ketua Komite Penanggulangan Kanker Nasional (KPKN) Dr dr Sonar Soni Pangoro, SpB(K)Onk, mengatakan salah satu tantangan terberat dalam penanganan kanker di Indonesia sekarang ini salah satunya adalah isu hoax. Pasien dapat dengan mudah mencari informasi kanker di internet namun tidak semua benar adanya.

Dikumpulkan detikHealth dari berbagai sumber, berikut beberapa kabar hoax tentang kanker yang masih sering beredar:

1. Bebas kanker kalau tak ada riwayat

Foto: thinkstock
Kalau tidak ada riwayat keluarga yang terkena kanker artinya kita bebas dari kanker? Menurut National Cancer Institute (NCI), Amerika Serikat, anggapan tersebut keliru karena kanker bisa disebabkan oleh berbagai hal terutama gaya hidup tak sehat.

"Kebanyakan kasus kanker disebabkan oleh adanya mutasi pada genetik seseorang sepanjang hidupnya karena hal alami seperti penuaan dan paparan faktor lingkungan seperti asap tembakau atau radiasi," tulis NCI.

2. Daun sirsak menyembuhkan

Foto: thinkstock
Di sosial media populer beredar informasi bahwa air rebusan daun sirsak mampu membunuh sel kanker. Dasar dari informasi tersebut adalah hasil studi awal yang dilakukan oleh para ilmuwan.

Ahli biologi tumbuhan Dr Susiani Purbaningsih, DEA, mengatakan meski daun sirsak ini ada studinya namun belum cukup bukti untuk jadi obat. Penelitian tentang sirsak dan daun kanker masih belum masuk tahap uji klinis.

"Kemarin heboh itu daun sirsak. Dia dipakai buat obat kanker tapi sebetulnya ngggak boleh terlalu banyak karena ada racunnya. Banyak orang sakit kanker minum ini (rebusan daun sirsak -ref) nggak tahu dosisnya," kata wanita yang aktif sebagai dosen di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Universitas Indonesia, ini.

Baca juga: Sering Dianggap Obat Kanker, Konsumsi Daun Sirsak Bisa Bikin Keracunan

3. Pengobatan alternatif kanker

Foto ilustrasi: Reuters
Seseorang dapat dengan mudah menemui beragam iklan terapi alternatif yang mengklaim bisa menyembuhkan kanker. Perlu diketahui sebetulnya metode terapi yang telah teruji untuk kanker hanya tiga yaitu operasi, kemoterapi dan radiasi.

dr Sonar mengatakan seringkali pasien termakan informasi hoax dan mencoba berbagai macam terapi alternatif dulu sebelum ke dokter. Dampaknya ketika pada akhirnya memutuskan untuk ke rumah sakit, kanker yang diidap sudah terlanjur parah.

"Kalau saya tanya pasien kenapa sih bu datang udah (parah -red) kaya gini. Jawabannya sederhana 'iya dok saya kan coba-coba dulu. Katanya banyak orang pintar," cerita dr Sonar.

"Nah di situ salahnya. Kalau emang mau coba-coba ke orang bodoh dulu kaya saya (dokter), kalau saya nggak bisa baru ke orang pintar. Jangan dibalik. Kalau ke orang pintar dulu baru datang ke orang bodoh, saya udah nggak bisa apa-apa," lanjut dr Sonar.

Baca juga: Utamakan Medis, Jangan Langsung Obati Kanker ke 'Orang Pintar'

4. Operasi bisa memperparah

Foto: thinkstock
Salah satu alasan mengapa orang tak ingin mengunjungi rumah sakit untuk mengobati kanker adalah karena takut operasi. Ada anggapan bahwa operasi akan memperparah kanker dan membuatnya lebih mudah menyebar.

NCI menampik hal tersebut dan mengatakan bahwa prosedur operasi di rumah sakit sudah memiliki standar. Kemungkinan untuk sel kanker menyebar karena operasi sangat minim karena dokter sudah melakukan beragam langkah pencegahan. Misalnya seperti mengganti pisau bedah untuk setiap area tubuh yang berbeda.

Justru bila tak dioperasi dan dibiarkan begitu saja sel kanker akan lebih berbahaya.

5. Kanker penyakit buatan manusia

Foto: Thinkstock
Seiring berjalannya waktu kasus kanker yang ada di dunia terdengar meningkat semakin banyak. Oleh karena itu ada pendapat yang mengatakan bahwa sebetulnya kanker ini adalah penyakit buatan.

Cancer Research UK menjelaskan bahwa hal tersebut tidak benar. Bukti keberadaan sel kanker sudah ditemukan bahkan pada fosil manusia ribuan tahun lalu dan ada penjelasan logis dibalik fenomena meningkatnya kanker di zaman modern.

"Fakta sederhananya adalah kini semakin banyak orang yang hidup lebih lama... Sangat normal bagi DNA kita untuk rusak seiring berjalannya waktu dan kemudian berujung pada kanker," tulis Cancer Research.
Halaman 5 dari 6
(fds/vit)

Berita Terkait