Menurut nutrisionis Jansen Ongko, MSc, RD, risiko kanker pada masakan yang dipanggang ataupun dibakar memang bisa saja ada. Utamanya hal ini terjadi karena kesalahan saat proses membakar atau memanggang.
"Kesalahannya yakni penambahan minyak atau margarin yang berlebihan. Selain itu proses pemanggangan yang sampai gosong juga sering dilakukan. Padahal hal ini bukan hanya mengurangi kandungan gizinya, tapi juga meningkatkan risiko kanker," ungkap Jansen kepada detikHealth.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, di lain sisi mentimun merupakan asupan yang kaya akan beragam jenis antioksidan seperti flavonoid, quercetin, apigenin, luteolin, kaemferol, vitamin C dan beta karoten. Nah, berbagai antioksidan ini pun disebutkan dapat membantu melawan pertumbuhan gejala kanker.
"Konsumsi rutin mentimun juga diketahui dapat menurunkan risiko penyakit kronis termasuk penyakit jantung," imbuh Jansen.
Jadi karena kaya antioksidan, timun bisa membantu melawan pertumbuhan kanker. Akan tetapi jangan hanya mengandalkan timun saja untuk menghindari kanker.
Boleh-boleh saja makan makanan yang dipanggang dan dibakar seperti sate atau steak, tapi usahakan tidak berlebihan. Untuk menghindari risiko makan makanan yang gosong akibat dipanggang atau dibakar, ada baiknya memilih cara pengolahan dengan merebus atau mengkukus. Apalagi pengolahan dengan cara ini juga membantu mempertahankan kandungan nutrisi dalam makanan.
Baca juga: Banyak Makan Bengkuang Bikin Kulit Putih, Hoax atau Bukan?
(ajg/vit)











































