Menurut ketua Yayasan Kanker Indonesia, Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SppD, K-HOM, hanya 5-10 persen risiko diwariskan melalui faktor sejarah keluarga atau genetik, namun bukan menjadi faktor risiko utama penyebab penyakit kanker. Sisanya sebanyak 90 persen dari faktor lingkungan.
"Kalau ditularkan pasti tidak, diturunkan iya, sekitar 5 sampai 10 persen. Artinya seorang ibu atau wanita yang memiliki kanker payudara ada kemungkinan membawa gen instruksi atau kanker payudara untuk berikutnya," ucap Profesor Aru saat Konferensi Pers YKI Family Funwalk 2017 bersama Wardah Cosmetics dalam memperingati Hari Kanker Sedunia yang bertema 'We Can. I Can', Jakarta, Minggu (26/2/2017).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kata Dokter Soal Kaitan Asap Dapur dengan Risiko Kanker Paru
Prof Aru juga menambahkan, ada beberapa faktor atau keadaan untuk seseorang lebih berpotensi terserang penyakit mematikan ini alias ada faktor risiko yang tidak bisa diubah, di antaranya adalah seorang wanita, menstruasi di bawah usia 12 tahun, mereka yang tidak pernah menyusui, serta pemakaian obat hormon semacam pil KB.
Selain itu, menurut Prof Aru ada juga faktor risiko yang bisa diubah melalui kemauan sendiri seperti tidak merokok, berolahraga teratur, menjaga berat badan supaya tak obesitas, jauhi makanan berlemak dan biasakan konsumsi makanan berserat, misalnya buah berwarna dan juga sayuran.
Baca juga: 4 Langkah Cegah Terserang Kanker Payudara Bagi Wanita
(hrn/ajg)











































