5 Benda Sehari-hari yang Bisa Jadi Sarang Bakteri

5 Benda Sehari-hari yang Bisa Jadi Sarang Bakteri

Firdaus Anwar - detikHealth
Senin, 06 Mar 2017 13:37 WIB
5 Benda Sehari-hari yang Bisa Jadi Sarang Bakteri
Foto: Thinkstock
Jakarta - Tempat duduk toilet sering dianggap sebagai sarang bakteri, nyatanya menurut studi oleh peneliti University of Arizona rata-rata di sana hanya tersimpan 50 bakteri per inci kubik. Masih ada objek sehari-hari lainnya yang umum dikira bersih tapi menyimpan lebih banyak bakteri.

Apa saja contohnya? Dikutip dari berbagai sumber, berikut beberapa benda tersebut:

Baca juga: Sabun Pencuci Tangan Vs Sabun Batangan, Mana Lebih Baik untuk Cuci Tangan?

1. Layar ponsel

Foto: thinkstock
Telepon seluler sudah menjadi bagian kehidupan sebagian besar orang saat ini. Karena sering disentuh dengan tangan maka layar pada ponsel ini dapat menjadi sarang bakteri.

Pakar mikrobiologi molekuler, Simon Park, mengungkap Kebanyakan bakteri yang tinggal di handphone adalah bakteri yang tidak berbahaya seperti bakteri Micrococcus.

Ditemukan pula bakteri Staphylococcus aureus yang pada kondisi tertentu bisa menyebabkan infeksi. Staphylococcus aureus diasosiasikan dengan beberapa kondisi patologi, seperti bisul, jerawat, pneumonia, meningitis, dan arthritits.

2. Spons cuci piring

Foto: dok. Thinkstock
Dari sebuah penelitian, ditemukan bahwa spons cuci piring 86 persen memiliki jamur, 77 persen mengandung bakteri coliform, dan 18 persen positif memiliki bakteri staphylococcus.

Pesan penting: Biasakan untuk tidak merendam spons di air sabun setelah selesai digunakan. Peras dan keringkan spons setiap hari. Jangan lupa untuk menggantinya dengan yang baru secara rutin. Untuk kain dapur, usahakan untuk mencucinya paling tidak tiga hari sekali.

3. Bantal

Foto: thinkstock
Para ahli merekomendasikan agar bantal diganti setiap enam bulan sekali. Alasannya karena debu, bakteri, dan parasit kutu bisa menumpuk dan hidup berkembang biak di dalamnya.

Cliff Bassett, MD, pendiri sekaligus direktur Allergy and Asthma Care of New York mengatakan agar alergen, debu, dan kuman bisa hilang dengan optimal, rendam seprai lengkap dengan sarung bantal-guling serta selimut dengan air hangat sebelum mencucinya dengan sabun.

4. Sikat gigi

Foto: Getty Images
Dokter menyarankan sikat diganti tiga bulan sekali dengan alasan karena pada saat itu jumlah berbagai bakteri yang menempel sudah banyak. Profesor Dr drg Melanie S. Djamil, MBiomed, dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti mengatakan pada sikat gigi usia 3 bulan akan ada sekitar 200 juta bakteri yang menempel. Bakteri tersebut bisa mengancam kesehatan mulut seperti menyebabkan gigi berlubang bila sikat terus digunakan.

"Salah satu bakteri di bulu sikat gigi ini ada yang sama seperti di kotoran manusia. Bakteri memfermentasi sisa-sisa makanan di mulut dan menghasilkan asam yang merusak gigi," kata drg Melanie.

5. Handuk

Foto: thinkstock
Menurut para peneliti, handuk pada dasarnya adalah tempat ideal untuk bakteri berkembang. Ahli kesehatan lingkungan Profesor Marilyn C. Roberts dari University of Washington mengatakan handuk ini disukai oleh bakteri karena lembap dan dekat dengan manusia.

Studi yang dilakukan oleh peneliti di University of Arizona pada tahun 2013 melihat bahwa 25,6 persen handuk bisa menyimpan bakteri Escherichia coli yang berkaitan dengan kasus keracunan makanan dan diare. Pakar kesehatan dan kebersihan rumah, Maeve Richmond, merekomendasikan sebaiknya handuk diganti setiap selesai dipakai 3-4 kali.

Baca juga: Bisa Jadi Sarang Bakteri, Handuk Sebaiknya Rutin Dicuci dan Diganti
Halaman 2 dari 6
Telepon seluler sudah menjadi bagian kehidupan sebagian besar orang saat ini. Karena sering disentuh dengan tangan maka layar pada ponsel ini dapat menjadi sarang bakteri.

Pakar mikrobiologi molekuler, Simon Park, mengungkap Kebanyakan bakteri yang tinggal di handphone adalah bakteri yang tidak berbahaya seperti bakteri Micrococcus.

Ditemukan pula bakteri Staphylococcus aureus yang pada kondisi tertentu bisa menyebabkan infeksi. Staphylococcus aureus diasosiasikan dengan beberapa kondisi patologi, seperti bisul, jerawat, pneumonia, meningitis, dan arthritits.

Dari sebuah penelitian, ditemukan bahwa spons cuci piring 86 persen memiliki jamur, 77 persen mengandung bakteri coliform, dan 18 persen positif memiliki bakteri staphylococcus.

Pesan penting: Biasakan untuk tidak merendam spons di air sabun setelah selesai digunakan. Peras dan keringkan spons setiap hari. Jangan lupa untuk menggantinya dengan yang baru secara rutin. Untuk kain dapur, usahakan untuk mencucinya paling tidak tiga hari sekali.

Para ahli merekomendasikan agar bantal diganti setiap enam bulan sekali. Alasannya karena debu, bakteri, dan parasit kutu bisa menumpuk dan hidup berkembang biak di dalamnya.

Cliff Bassett, MD, pendiri sekaligus direktur Allergy and Asthma Care of New York mengatakan agar alergen, debu, dan kuman bisa hilang dengan optimal, rendam seprai lengkap dengan sarung bantal-guling serta selimut dengan air hangat sebelum mencucinya dengan sabun.

Dokter menyarankan sikat diganti tiga bulan sekali dengan alasan karena pada saat itu jumlah berbagai bakteri yang menempel sudah banyak. Profesor Dr drg Melanie S. Djamil, MBiomed, dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti mengatakan pada sikat gigi usia 3 bulan akan ada sekitar 200 juta bakteri yang menempel. Bakteri tersebut bisa mengancam kesehatan mulut seperti menyebabkan gigi berlubang bila sikat terus digunakan.

"Salah satu bakteri di bulu sikat gigi ini ada yang sama seperti di kotoran manusia. Bakteri memfermentasi sisa-sisa makanan di mulut dan menghasilkan asam yang merusak gigi," kata drg Melanie.

Menurut para peneliti, handuk pada dasarnya adalah tempat ideal untuk bakteri berkembang. Ahli kesehatan lingkungan Profesor Marilyn C. Roberts dari University of Washington mengatakan handuk ini disukai oleh bakteri karena lembap dan dekat dengan manusia.

Studi yang dilakukan oleh peneliti di University of Arizona pada tahun 2013 melihat bahwa 25,6 persen handuk bisa menyimpan bakteri Escherichia coli yang berkaitan dengan kasus keracunan makanan dan diare. Pakar kesehatan dan kebersihan rumah, Maeve Richmond, merekomendasikan sebaiknya handuk diganti setiap selesai dipakai 3-4 kali.

Baca juga: Bisa Jadi Sarang Bakteri, Handuk Sebaiknya Rutin Dicuci dan Diganti

(fds/vit)

Berita Terkait