8 Cara Lindungi Anak dari Ancaman Pedofilia (1)

8 Cara Lindungi Anak dari Ancaman Pedofilia (1)

Muhamad Reza Sulaiman - detikHealth
Jumat, 17 Mar 2017 15:11 WIB
8 Cara Lindungi Anak dari Ancaman Pedofilia (1)
Foto ilustrasi anak korban kekerasan seksual (ilustrasi/thinkstock)
Jakarta - Peran orang tua sangat penting agar anak terhindar dari ancaman pedofilia. Untuk itu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua.

dr Andri, SpKJ, FAPM, dari Klinik Psikosomatik RS Omni Alam Sutera, mengatakan pelaku pedofilia bisa ada di mana saja, bahkan di sekitar anak-anak kita. Oleh karena itu, orang tua harus tetap waspada.

"Hanya kewaspadaan yang baik dan pendidikan yang baik kepada anak yang bisa mengurangi risiko menjadi korban pedofilia," tutur dr Andri kepada detikHealth.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu apa saja yang bisa dilakukan orang tua? Berikut 8 caranya, bagian pertama:

1. Percaya pada anak

Foto: ilustrasi/thinkstock
Ketika anak bercerita dan mengaku mengalami pelecehan seksual, maka orang tua harus percaya. Jika orang tua tidak percaya, risiko anak mengalami pelecehan lanjutan dan trauma akan semakin besar.

"Secara psikologis anak mengatakan hampir 95-98 persen ketika mengaku mengalami pelecehan seksual," papar dr Andri.

2. Hindari anak berjalan sendirian

Foto: thinkstock
Pelecehan seksual rentan terjadi ketika anak sendirian. Pelaku pedofilia pun biasanya sudah menandai beberapa lokasi favorit seperti toilet, mobil ruang kelas atau lorong yang kosong.

"Karena itu hindari membiarkan anak sendirian tanpa pengawasan orang tua. Risiko juga bisa terjadi di tempat umum seperti saat camping atau bioskop yang gelap," ungkapnya lagi.

3. Jangan sebar nomor anak

Foto: thinkstock
Anak usia pra-pubertas biasanya sudah memiliki handphone sendiri. dr Andri mengingatkan agar orang tua memantau SMS, WA, BBM, email, panggilan telepon dan juga media sosial anak. Jika anak memiliki handphone, jangan bagikan nomornya ke orang asing.

"Jangan lupa masalah kekerasan seksual kepada anak juga bisa melibatkan orang terdekat dari si anak sendiri," ujarnya lagi.

4. Gunakan bahasa kesehatan reproduksi

Foto: ilustrasi/thinkstock
Pastikan anak kita tahu dan menggunakan kata-kata yang benar untuk bagian intim mereka seperti penis, vagina, testis, anus, payudara, puting dan lain-lain. Caranya tentu saja dengan memberikan pendidikan kesehatan reproduksi sejak dini.

"Jika anak sudah merujuk ke vagina mereka sebagai sesuatu yang bisa 'dimakan' atau dinikmati, kita harus menanyakan secara detil kepada anak dari mana dia mengetahuinya," tutupnya.
Halaman 2 dari 5
Ketika anak bercerita dan mengaku mengalami pelecehan seksual, maka orang tua harus percaya. Jika orang tua tidak percaya, risiko anak mengalami pelecehan lanjutan dan trauma akan semakin besar.

"Secara psikologis anak mengatakan hampir 95-98 persen ketika mengaku mengalami pelecehan seksual," papar dr Andri.

Pelecehan seksual rentan terjadi ketika anak sendirian. Pelaku pedofilia pun biasanya sudah menandai beberapa lokasi favorit seperti toilet, mobil ruang kelas atau lorong yang kosong.

"Karena itu hindari membiarkan anak sendirian tanpa pengawasan orang tua. Risiko juga bisa terjadi di tempat umum seperti saat camping atau bioskop yang gelap," ungkapnya lagi.

Anak usia pra-pubertas biasanya sudah memiliki handphone sendiri. dr Andri mengingatkan agar orang tua memantau SMS, WA, BBM, email, panggilan telepon dan juga media sosial anak. Jika anak memiliki handphone, jangan bagikan nomornya ke orang asing.

"Jangan lupa masalah kekerasan seksual kepada anak juga bisa melibatkan orang terdekat dari si anak sendiri," ujarnya lagi.

Pastikan anak kita tahu dan menggunakan kata-kata yang benar untuk bagian intim mereka seperti penis, vagina, testis, anus, payudara, puting dan lain-lain. Caranya tentu saja dengan memberikan pendidikan kesehatan reproduksi sejak dini.

"Jika anak sudah merujuk ke vagina mereka sebagai sesuatu yang bisa 'dimakan' atau dinikmati, kita harus menanyakan secara detil kepada anak dari mana dia mengetahuinya," tutupnya.

(mrs/vit)

Berita Terkait