"Kita menyebut asma sebagai sindrom, bukan penyakit karena ini sangat kompleks. Asma muncul dengan berbagai variabel yang tidak mudah didefinisikan," kata Chitra Dinakar, MD, profesor kedokteran klinis di Stanford University.
Nah, jika sesak napas yang dialami seperti ini, bisa jadi menunjukkan bahwa sesak napas yang dialami diakibatkan oleh asma.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Disertai batuk saat tertawa atau di sela-sela olahraga
|
Foto: Thinkstock
|
"Ketika batuk seperti itu disertai sesak napas, asma bisa jadi penyebab utamanya," ujar Dinakar yang juga juru bicara American College of Allergy, Asthma and Immunology ini kepada Prevention.
2. Berkaitan dengan alergi
|
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Terlebih, jika Anda mengalami gejala alergi lain seperti bersin dan mata gatal, menurut Dinakar kemungkinan besar sesak napas Anda disebabkan asma.
3. Dipicu udara yang kering dan asap rokok
|
Foto: Getty Images, Ian Waldie
|
Baca juga: Jalan Kaki Selalu Lebih Lambat, Waspadai PPOK
4. Sering dialami pula saat kecil
|
Foto: Getty Images
|
Tapi kemudian, karena menganggap sudah 'aman' dari asma, mereka melakukan olahraga berat dan kembali bergaul dengan perokok, maka gejala asma pun kambuh. Dinakar menuturkan ketika Anda punya asma saat anak-anak kemudian mengalami sesak napas disertai beberapa keluhan, kemungkinan besar sesak napas tersebut memang disebabkan asma.
5. Ada suara 'ngik-ngik' saat menghembuskan napas
|
Foto: Thinkstock
|
"Pada asma, salah satu bedanya adalah suara ngik-ngik yang timbul kerap terjadi saat Anda menghembuskan napas. Jadi, ketika sesak napas disertai suara ngik-ngik saat menghembuskan napas, itu bisa jadi tanda asma," kata Dinakar.
6. Pakai inhaler, sesak napas membaik
|
Foto: Thinkstock
|
"Jika memakai inhaler tidak memperbaiki kondisi Anda, berarti sesak napas yang dialami bukan disebabkan asma," kata Dinakar.
Halaman 2 dari 7











































