Murray Ramanathan, MD, pakar telinga, hidung, tenggorok dan bedah kepala leher dari Johns Hopkins University School of Medicine mengatakan kaitan antara polusi udara dengan penyakit saluran napas bawah seperti asma sudah banyak dibuktikan. Namun studi terbaru ini menyebut efek polusi juga terasa di bagian hidung dan saluran napas atas.
"Polusi udara yang berasal dari memasak dengan kayu atau asap pabrik memiliki kandungan polutan yang tinggi. Studi kami menyebut polutan ini bisa menyebabkan masalah sinus kronis," tutur Murray, dikutip dari EurekAlert!.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 'Tiap Bulan Batuk dan Pilek, Ada Apa dengan Anak Saya?'
Studi dilakukan selama 16 minggu. Hasil penelitian menyebut adanya tanda-tanda peradangan pada hidung mencit, salah satunya adalah kandungan sel darah putih makrofag, neutrofil dan eosinofil yang 4 kali lebih banyak daripada normal.
"Eosinofil merupakan sel darah putih yang muncul akibat adanya peradangan, dan biasanya ditemukan pada pengidap asma. Bisa dibilang paparan polusi udara menyebabkan terjadinya asma tapi di bagian hidung," papar Murray lagi.
Gejala peradangan yang terjadi membuat seseorang bisa mengalami sinusitis yang ditandai dengan hidung tersumbat, nyeri pada bagian wajah dan sulit mencium bau. Untuk itu, hindari paparan asap dan polusi udara lainnya sebisa mungkin.
"Di Amerika Serikat peraturan soal polusi udara cukup ketat. Namun di bagian lain dunia seperti New Delhi, Kairo atau Beijing, kewaspadaan soal ini harus terus ditingkatkan," tutupnya.
Baca juga: Flu Cepat Sembuh dengan Vitamin C, Tapi Perhatikan Dosisnya
(mrs/vit)











































