Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Cell Metabolism ini membuktikan kaitan antara pernapasan dengan tekanan darah. Keduanya saling berhubungan melalui sistem saraf simpatis, yakni sistem yang mengirimkan sinyal ke jantung dan pembuluh darah.
Dalam penelitian tersebut, para ilmuwan dari University of Melbourne dan Macquarie University mengamati perubahan tekanan darah pada setiap pernapasan. Ketika laju pernapasan berubah, terjadi perubahan aktivitas saraf yang berdampak pada fluktuasi tekanan darah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Menkes Sebut Dana BPJS Kesehatan Banyak 'Diserap' Hipertensi
Temuan tersebut memberikan harapan untuk mengurangi risiko hipertensi, yang saat ini dialami oleh 30 persen populasi di dunia. Dengan mengatur teknik bernapas, para ilmuwan meyakini bisa mencegah kemunculan hipertensi pada orang dewasa.
Dalam berbagai penelitian sebelumnya, concious breathing atau teknik bernapas yang terkontrol terbukti bisa menurunkan denyut jantung. Ini juga sering dimanfaatkan oleh ara atlet profesional maupun olahragawan lainnya.
Baca juga: Wanita Gemuk dan Tinggi Berisiko Diserang Penyakit Jantung Ini (up/up)











































