Bulan Ramadan yang tinggal dalam hitungan hari, menurut seorang praktisi kesehatan bisa menjadi solusi untuk move on menuju gaya hidup sehat. Kewajiban untuk berpuasa bagi kaum muslim, menurutnya adalah berkah yang bisa mewujudkan solusi tersebut.
"Puasa Ramadan sendiri secara medis dikenal sebagai suatu 'prolonged intermittent fasting'. Suatu konsep diet yang memang menjadi anjuran secara medis," kata dr Ari Fahrial Syam, SpPD, KGEH, FINASIM dalam salah satu tulisannya untuk wartawan, yang dimuat juga dimuat sebagai editorial di jurnal medis Acta Medica Indonesiana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kolesterol total dan trigliserida akan berkurang, termasuk kolesterol jahat (LDL), yang juga akan berkurang," sebut dr Ari.
Baca juga: 4 Tips Cegah Badan Melar Usai Lebaran
Berkah lain yang didapat dari puasa Ramadan adalah penurunan berat badan, yang dibuktikan dalam sebuah penelitian di RS Cipto Mangunkusumo. Penelitian tahun 2013 tersebut menunjukkan bahwa selama Ramadan terjadi penurunan berat badan serta perubahan komposisi tubuh.
"Hasil serupa juga ditemukan pada rasio pinggang dan pinggul (waist to hip ratio) yang juga berkurang," katanya.
Tentu saja tidak cukup hanya dengan menahan lapar dan haus. Menjalankan kewajiban lain seperti taraweh dan ibadah sunah juga perlu dilakukan untuk meningkatkan energy expenditure, yang kemudian akan semakin menurunkan komposisi lemak.
Tak lupa, dr Ari juga menyinggung kebiasaan merokok yang sulit ditinggalkan oleh para pecandunya. Selama Ramadan, terbukti asupan rokok banyak berkurang karena harus disibukkan dengan berbagai kegiatan yang tidak memungkinkan bagi mereka untuk merokok.
Baca juga: Penjelasan Psikologi di Balik Ribuan Karangan Bunga untuk Ahok (up/up)











































