4 Hal Penting yang Harus Diketahui Soal Blue Whale Challenge

4 Hal Penting yang Harus Diketahui Soal Blue Whale Challenge

Muhamad Reza Sulaiman - detikHealth
Rabu, 03 Mei 2017 13:37 WIB
4 Hal Penting yang Harus Diketahui Soal Blue Whale Challenge
Foto: Thinkstock
Jakarta - Media sosial sedang ramai membicarakan Blue Whale Challenge, sebuah permainan tak lazim yang bertujuan membuat pesertanya menyakiti diri sendiri.

dr Andri SpKJ, FAPM dari Klinik Psikosomatik RS Omni Alam Sutera, mengatakan permainan ini sangat berbahaya. Sebabnya, pemenang dari permainan ini adalah mereka yang berhasil menyakiti dirinya sendiri hingga bunuh diri.

"Ini kan tidak benar karena yang dianggap menang adalah mereka yang berhasil bunuh diri. Padahal Hari Kesehatan Sedunia tahun ini mengambil tema Depression: Let's Talk," tambah dokter yang aktif di twitter lewat akun @mbahndi ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mengetahui lebih jauh soal Blue Whale Challenge, berikut 4 hal penting yang harus diketahui:

Baca juga: Ini Alasannya Blue Whale Challenge Sangat Berbahaya Bagi Remaja

1. Berawal dari Rusia

Foto: Internet/Royalty-Free/Corbis
Pembahasan soal Blue Whale Challenge berawal dari media sosial Rusia VKontakte. VKontakte merupakan media sosial di mana para pelaku bunuh diri menuliskan status terakhirnya.

Yulia Konstantinova (15) sebelum mengakhiri hidupnya sempat menulis 'end' dan memposting foto paus biru. Hal yang sama juga dilakukan teman Yulia, Veronika Volkova (16). Gadis itu meninggalkan tulisan 'Sense is lost… End' sebelum bunuh diri.

2. 50 Tugas menyeramkan

Foto: Thinkstock
Blue Whale Challenge benar-benar permainan yang cukup rumit. Seorang kurator akan menugaskan peserta untuk melakukan 50 hal selama 50 hari. Namun tugas yang diberikan sangat menyeramkan.

Seorang remaja yang mulanya hendak bunuh diri namun kemudian berubah pikiran memberikan kesaksian bahwa dirinya didesak menggambar ikan paus di pergelangan tangan atau kaki menggunakan benda tajam seperti silet. Dia dan remaja lainnya juga diminta menonton film horor sepanjang hari, juga bangun pada pukul 04.20.

3. Pemenangnya bunuh diri

Foto: Thinkstock
Tujuan dari permainan ini adalah bunuh di hari ke-50. Laporan investigasi media Rusia menyebut dalam waktu 5 bulan yakni November 2015 hingga April 2016 terdapat 130 kasus bunuh diri anak-anak dan remaja.

Media massa setempat mengatakan sosok di balik game maut itu mengetahui psikologi cukup baik. Sosok tersebut memiliki pengetahuan akan kebiasaan, budaya dan cara membuat kalimat yang berhasil meyakinkan para gadis yang 'direkrut'.

4. Remaja yang rentan

Foto: Mindra Purnomo
Pakar mengatakan tidak semua remaja rentan dan memiliki risiko tinggi untuk mengikuti blue whale challenge. Namun remaja dengan gangguan kepribadian ambang yang memiliki gejala depresi sangat rentan mengikuti permainan maut ini.

Oleh karena itu para remaja yang memliki gejala depresif sebaiknya tidak ragu mencari pertolongan profesional dengan pergi ke psikiater atau psikolog. Dengan begitu, gejala depresi yang muncul bisa ditangani sebelum terlambat
Halaman 2 dari 5
Pembahasan soal Blue Whale Challenge berawal dari media sosial Rusia VKontakte. VKontakte merupakan media sosial di mana para pelaku bunuh diri menuliskan status terakhirnya.

Yulia Konstantinova (15) sebelum mengakhiri hidupnya sempat menulis 'end' dan memposting foto paus biru. Hal yang sama juga dilakukan teman Yulia, Veronika Volkova (16). Gadis itu meninggalkan tulisan 'Sense is lost… End' sebelum bunuh diri.

Blue Whale Challenge benar-benar permainan yang cukup rumit. Seorang kurator akan menugaskan peserta untuk melakukan 50 hal selama 50 hari. Namun tugas yang diberikan sangat menyeramkan.

Seorang remaja yang mulanya hendak bunuh diri namun kemudian berubah pikiran memberikan kesaksian bahwa dirinya didesak menggambar ikan paus di pergelangan tangan atau kaki menggunakan benda tajam seperti silet. Dia dan remaja lainnya juga diminta menonton film horor sepanjang hari, juga bangun pada pukul 04.20.

Tujuan dari permainan ini adalah bunuh di hari ke-50. Laporan investigasi media Rusia menyebut dalam waktu 5 bulan yakni November 2015 hingga April 2016 terdapat 130 kasus bunuh diri anak-anak dan remaja.

Media massa setempat mengatakan sosok di balik game maut itu mengetahui psikologi cukup baik. Sosok tersebut memiliki pengetahuan akan kebiasaan, budaya dan cara membuat kalimat yang berhasil meyakinkan para gadis yang 'direkrut'.

Pakar mengatakan tidak semua remaja rentan dan memiliki risiko tinggi untuk mengikuti blue whale challenge. Namun remaja dengan gangguan kepribadian ambang yang memiliki gejala depresi sangat rentan mengikuti permainan maut ini.

Oleh karena itu para remaja yang memliki gejala depresif sebaiknya tidak ragu mencari pertolongan profesional dengan pergi ke psikiater atau psikolog. Dengan begitu, gejala depresi yang muncul bisa ditangani sebelum terlambat

(mrs/vit)

Berita Terkait