Salah seorang anggota tim yakni Aprilia Trisnawati, yang merupakan mahasiswi Fakultas Kedokteran UGM, menjelaskan Tomas merupakan inovasi yang menjawab permasalahan pasien yang harus dirawat di rumah sakit ketika keramas (hair care).
Selain Aprilia terdapat 3 mahasisw UGM lainnya yang ada di kelompok ini. Mereka adalah Afriana Crusita Sari (Fakultas Kedokteran), Echsan Tri Yulianto (Teknik), dan Luthfi Akbar Alfiansyah (Vokasi) yang berada di bawah bimbingan Intansari Nurjannah, SKp, MNSc, PhD.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mahasiswa UGM penemu Tomas Foto: Sukma Indah P |
Baca juga: Bisa Jadi Sarang Bakteri, Handuk Sebaiknya Rutin Dicuci dan Diganti
Aprilia menjelaskan hair care menjadi kurang nyaman bagi pasien karena proses hair care dilakukan di tempat tidur pasien. Hal ini menyebabkan area tempat tidur, khususnya bantal, menjadi basah karena terkena sisa air yang masih terserap dalam rambut.
Dengan begitu, terdapat kesulitan dalam proses pengeringan rambut yang membutuhkan waktu lama. Handuk khusus untuk keramas yang ergonomis sangat dibutuhkan terutama bagi pasien bed rest.
"Tomas dibuat dari bahan microfiber yang dapat menyerap air 6-7 kali lebih banyak, menangkap mikroba atau kotoran, serta materialnya yang halus, lembut dan tipis sehingga nyaman saat dipakai oleh pasien yang melakukan hair care," jelas Aprilia melalui keterangan tertulis yang dikirim Humas UGM, Jumat (5/5/2017).
Sedangkan sifat ergonomis dari Tomas, kata Aprilia, bisa dilihat dari segi bentuknya yang sangat mudah digunakan, nyaman serta stylish. Meski begitu, Tomas sebenarnya bisa digunakan oleh asyarakat umum baik laki-laki atau perempuan. Mereka bisa menggunakannya untuk mendapat kenyamanan usai menjalani hair care.
Bagaimana, mau coba Tomas ini?
Baca juga: Pakai Handuk Bergantian Berisiko Tularkan Kurap di Selangkangan
(sip/vit)












































Mahasiswa UGM penemu Tomas Foto: Sukma Indah P