Pria dengan Denyut Jantung Rendah Lebih Punya Kecenderungan Stalking

ADVERTISEMENT

Pria dengan Denyut Jantung Rendah Lebih Punya Kecenderungan Stalking

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Senin, 15 Mei 2017 07:14 WIB
Foto ilustrasi: thinkstock
Jakarta - Suka membuntuti, atau sekadar mematai-matai orang lain, tidak hanya berkaitan dengan kondisi psikologis. Penelitian membuktikan, kecenderungan tersebut juga berhubungan dengan denyut jantung.

Sang peneliti, Danielle Boisvert, menyebut laki-laki dengan resting heart rate (denyut jantung saat istirahat) rendah lebih mungkin memiliki perilaku stalking.

"Partisipan dengan denyut jantung satu standar deviasi di bawah nilai tengah atau lebih rendah, punya tiga kali lipat kemungkinan untuk stalking dibanding partisipan lainnya," katanya, dikutip dari Sciencedaily.

Baca juga: Minum Kopi Bisa Pangkas Risiko Kanker Prostat Hingga 50 Persen

Dalam penelitian ini, Boisvert bersama timnya melibatkan 384 mahasiswa sebagai partisipan. Mereka mengukur denyut jantung dengan oksimeter ujung jari, sembari melakukan wawancara terkait perilaku stalking. Dari seluruh partisipan, 32 orang pernah melakukan stalking, terdiri dari 15 perempuan dan 17 laki-laki.

Berbagai penelitian sebelumnya juga mengaitkan denyut jantung rendah dengan perilaku agresif dan antisosial pada laki-laki dan perempuan. Keterkaitannya pada perilaku stalking, dalam penelitian ini secara spesifik lebih teramati hanya pada laki-laki.

Baca juga: Risiko Buruk Ini Bisa Dihindari Hanya dengan Mengamati Denyut Jantung (up/up)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT