"Makanan yang dihindari banget makanan asin. Maksimal 1 sendok teh per hari. Tapi memang agak susah menghitungnya ya," kata dr Prasna Pramita SpPD dari RS Mayapada Jakarta Selatan saat berbincang dengan detikHealth.
Nah, untuk mengakali asupan garam yang tak mudah ditakar, dr Prasna menyarankan untuk konsumsi air minimal 8 gelas sehari. Tapi jika olahraga, konsumsi air putih bisa ditambah sampai 3-4 liter. Selain itu, dr Prasna mengingatkan untuk mengelola stres.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak lupa, dr Prasna berpesan agar jam tidur tercukupi. Lalu, apa jenis olahraga yang dianjurkan untuk pasien hipertensi? Menurut dr Prasna sepeda statis, berenang, atau berjalan di air bisa jadi pilihan.
Baca juga: Mengapa Tekanan Darah Bisa Berubah-ubah?
Sangat dianjurkan melakukan olahraga yang ringan. Sebaliknya, dianjurkan menghindari olahraga yang terlalu berat, misalnya tenis.
"Itu kan ada diamnya, main lagi, terpacu terus takutnya terlalu excited. Terus lawan sama lawan kan ada emosionalnya ya secara nggak disadari dan itu bisa memicu kita jadi tegang," kata dr Prasna.
Soal konsumsi obat, yang kerap dikhawatirkan adalah pengaruhnya terhadap fungsi ginjal. Menanggapi hal ini, dr Prasna mengatakan justru dipertimbangkan jika obat hipertensi tidak dikonsumsi, tekanan darah yang selalu tinggi juga berdampak buruk pada ginjal dan fungsinya.
Untuk memonitor tekanan darah, disarankan mengukur tekanan darah setidaknya 2-3 kali seminggu. Nah, seseorang dikatakan mengidap hipertensi jika dalam dua kali pengukuran didapat hasil tekanan darah lebih besar dari 140 per 100 mmHg.
Baca juga: Jus Seledri dan Timun Bisa Bantu Turunkan Tekanan Darah Tinggi?
(rdn/up)











































