"Tidak benar (info yang beredar -red). Dibutuhkan penanganan medis tertentu untuk benar-benar bisa menyembuhkan kondisi tersebut. Kolang-kaling bukanlah obat dan gelatin pada tubuh diproduksi secara alami melalui gabungan asam amino. Jadi tidak benar dengan mengonsumsi gelatin yang terkandung di makanan menjadi gelatin di tubuh," ungkap nutrisionis dari Lagizi, Jansen Ongko, MSc, RD.
Namun demikian, tak dapat dipungkiri bahwa asupan ini juga memiliki nutrisi baik untuk tubuh. Selain tinggi kadar air, kolang-kaling juga mengandung karbohidrat, serat, multivitamin, mineral dan fitonutrisi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal serupa juga disampaikan oleh dokter spesialis gizi klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr dr Saptawati Bardosono, SpGK, MSc atau yang akrab disapa dr Tati. Ia mengungkapkan bahwa informasi yang beredar tersebut tidak benar.
"Kolang-kaling merupakan produk pangan dari tumbuhan sejenis kelapa yang memiliki sedikit kandungan energi dan protein, serta mineral terutama kalsium. Namun sebagai pangan fungsional, ia juga memiliki kandungan senyawa galaktomanan dan serat," tutur dr Tati kepada detikHealth.
Ia menjelaskan, kalsium bermanfaat untuk penguatan tulang dan gigi, sementara galaktomanan bermanfaat untuk membantu mengurangi nyeri sendi. Serat dapat bermanfaat untuk melancarkan pencernaan dan membantu mencegah naiknya gula serta lemak darah. "Jadi kolang-kaling hanya dapat mengurangi rasa nyeri pada saraf kejepit dan tidak menyembuhkan," imbuhnya.
Baca juga: Sering Memutar Punggung dan Angkat Barang Berat Bisa Picu Saraf Terjepit?
(ajg/vit)











































