"Semua perempuan yang secara seksual sudah aktif, harus melakukan deteksi dini," pesan Dr Nurdadi Saleh, SpOG dari Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) saat dihubungi detikHealth, Sabtu (10/6/2017).
Deteksi dini, menurut dr Nurdadi dilakukan antara lain dengan pulasan asam asetat. Beberapa orang menyebutnya IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat), yang sering diplesetkan menjadi 'Intip Vagina Anda'. Bisa juga dengan teknik lain yaitu papsmear.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Jupe Meninggal Dunia
Pencegahan lain yang bisa dilakukan adalah dengan menghindari perilaku seks berisiko. Anjuran paling utama adalah setia dengan pasangan masing-masing, dan jika memang diperlukan maka proteksi menggunakan kondom bisa mengurangi risiko penularan HPV (Human Papilloma Virus) penyebab kanker serviks.
Tidak kalah pentingnya, dr Nurdadi mengingatkan bahwa infeksi HPV bisa dicegah dengan vaksinasi. Usia remaja paling ideal untuk vaksinasi, karena butuh waktu sekitar 5 tahun sejak penyuntikan hingga benar-benar terlindungi dari infeksi HPV.
Baca juga: Fakta-fakta tentang Kanker Serviks, Penyebab Jupe Meninggal
(up/up)











































