Menurut WHO kemunculan polio terjadi karena petugas kesehatan tidak bisa memvaksinasi orang-orang di Raqqa dan sekitarnya karena terhalang oleh konflik. Akibatnya awal bulan Juni lalu polio muncul dan hal ini merupakan kasus pertama di Suriah sejak tahun 2014 lalu saat polio dianggap telah berhasil dieliminasi.
Baca juga: Bahaya Polio Membayangi Piala Dunia Brazil
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sangat khawatir, karena kalau sudah ada satu anak saja kena polio sampai lumpuh itu berarti sudah terjadi wabah. Karena dari satu anak yang lumpuh itu bisa ada 200 kasus lain yang asimtomatik (tak terdeteksi gejalanya -red) sehingga sangat mungkin untuk virus sudah beredar," kata Tarik seperti dikutip dari Reuters, Kamis (22/6/2017).
WHO masih melakukan penilaian apakah memang polio di Raqqa sudah banyak beredar atau pasien kebetulan ditemukan di sana tapi terinfeksinya dari tempat lain.
Hingga saat ini diketahui ada 17 anak di Suriah yang lumpuh oleh polio sejak gejala pertama kali dilaporkan pada periode Maret-Mei. Mengapa kemunculan polionya sendiri dikonfirmasi belakangan karena butuh waktu 6-8 minggu untuk virus ini mulai menunjukkan kerusakan serius.
Agar polio tidak menyebar lebih jauh, menurut Tariq WHO berencana untuk melakukan vaksinasi pada 320 ribu anak usia lima tahun ke bawah di kota Deir ez-Zor dan 90 ribu anak di kota Mayadin.
Baca juga: Temukan Strain Langka Virus Polio, Pakistan Lakukan Imunisasi Massal (fds/up)











































