Pada kondisi ini, secara tidak sadar indera penglihatan dan pendengaran gagal menjalankan fungsinya dengan optimal. Durasinya sangat singkat dan bervariasi, yaitu antara 3-5 detik atau bahkan hingga 10 detik.
Pakar kesehatan tidur, dr Andreas Prasadja, RPSGT mengatakan bahwa orang yang berkendara saat mengantuk lebih berbahaya daripada orang mabuk. Karena mengantuk bisa membuat kemampuan berkendara berkurang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Microsleep itu terjadi karena masih ada hutang tidur, jadi ngantuk," ujar dokter yang disapa dr Ade saat dihubungi detikHealth, Kamis (22/6/2017).
Ada beberapa orang yang sering sekali mengalami microsleep bahkan setiap berkendara. Menurut dr Ade kemungkinan besar orang seperti itu menyandang gangguan tidur yang disebut hipersomnia.
"Hipersomnia itu kantuk berlebih, biasanya ciri-cirinya sering ngorok," imbuhnya.
Menurutnya orang yang mengalami hipersomnia perlu memeriksakan diri ke dokter. Karena mungkin bisa terjadi gangguan pada otak atau saraf-saraf di kepalanya.
"Orang yang hipersomnia tidak boleh berkendara, mau sepeda juga enggak boleh," pungkasnya.
Baca juga: Serangan Microsleep di Mata Para Sopir Angkutan Mudik
(wdw/up)











































