Menurut dr Marshell Tendean, DPCP, dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Ukrida, definisi dari hipokalemia sendiri merupakan keadaan di mana kadar kalium dalam darah menurun. Bisa hanya kaliumnya saja yang turun, bisa juga dibarengi dengan elektrolit lainnya.
Biasanya, hasil pemeriksaan penurunan kadar kalium dalam darah ini bisa diketahui setelah pasien melakukan cek darah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Mengenal Hipokalemia yang Membuat Boni Hargens Tampak 'Sakau' di tvOne
Sementara itu, hipokalsemia merupakan kondisi di mana seseorang mengalami kekurangan kalsium. Bisa karena gangguan lain atau gangguan penyerapan kalsium.
Gejala yang paling khas dari hipokalsemia antara lain lemas hingga tak bisa bergerak sama sekali, nyeri di otot, gangguan kesadaran secara mendadak, serta kejang kecil, terutama di kaki dan tangan.
"Kalau kalsiumnya sudah rendah sekali, ditepuk dikit saja dia langsung kontraksi. Kontraksinya berupa bibir mencong. Misal ditepuk pipinya yang kanan, bibirnya mencong ke kanan. Atau kalau sudah berat, bisa kejang betulan," jelasnya.
dr Marshell mengatakan penyebab yang paling utama dari hipokalsemia adalah gangguan pada kelenjar paratiroid, semisal karena ada kanker atau pasca operasi kelenjar tiroid.
Baca juga: Perlu Tahu, Ini Penyebab Hipokalemia Seperti Dialami Boni Hargens
Untuk yang satu ini, hipokalsemianya bersifat permanen. Artinya penanganan atau pemberian suplementasi kalsiumnya harus diberikan seumur hidup. Hipokalsemia permanen juga terjadi pada mereka yang memiliki faktor genetik dari kondisi ini.
Kemungkinan lain hipokalsemia juga bisa terjadi pada mereka yang mengalami gangguan ginjal, gangguan penyerapan kalsium dan hipomagnesium.
"Ada juga hipokalsemia yang sementara. Biasanya pada orang yang tegang. Ketika dia mengalami hiperventilasi, kadar kalsiumnya bisa tiba-tiba turun," imbuhnya.
Lantas apakah pengidap hipokalsemia harus selalu dirawat? "Perlu dirawat atau nggak itu tergantung pada ringan, sedang atau beratnya," ungkap dr Marshell.
Pada kasus yang ringan, pasien bisa melakukan terapi dengan menambah asupan kalsium dari makanan. Akan tetapi dokter biasanya akan tetap memberikan suplementasi berupa kalsium karbonat dan vitamin D, yang fungsinya membantu menyerap kalsium dari usus.
"Kalau sudah berat, lemah sekali, nggak bisa gerak, harus kita koreksi cepet-cepet dengan infus berisi calcium gluconase," tambahnya.
Baca juga: Benarkah Hipokalemia Seperti Boni Hargens Kambuhan? Ini Kata Dokter
(lll/up)











































