Ini Fakta-fakta Terkait Kotoran Telinga yang Perlu Diketahui

Ini Fakta-fakta Terkait Kotoran Telinga yang Perlu Diketahui

Puti Aini Yasmin - detikHealth
Kamis, 27 Jul 2017 12:17 WIB
Ini Fakta-fakta Terkait Kotoran Telinga yang Perlu Diketahui
Kotoran telinga berfungsi sebagai pelindung. (Foto: thinkstock)
Jakarta - Kotoran telinga? Hmm, membayangkannya mungkin akan membuat sebagian orang merasa jijik. Walaupun begitu, kotoran telinga tetap merupakan bagian dari tubuh kita yang harus kita perhatikan ya.

Dirangkum detikHealth dari berbagai sumber, berikut fakta-fakta mengenai kotoran telinga yang perlu Anda ketahui.

Baca juga: Kalau Telinga Kemasukan Air, Begini Cara Mengeluarkannya

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Terbentuk dari hasil kelenjar

Menurut dr Agus Subagio, SpTHT, kotoran telinga merupakan bagian atau hasil dari kelenjar pada telinga yang wajar terjadi. Pada umumnya kotoran telinga ini hanya terbentuk di sepertiga liang telinga.

2. Jumlah kotoran telinga

Banyak tidaknya jumlah kotoran telinga dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti ras, usia dan keaktifan telinga. Selain itu rasa stres dan takut juga berkaitan dengan penambahan jumlah kotoran telinga.

3. Bermanfaat melindungi telinga

Kotoran telinga yang disebut serumen memiliki manfaat untuk melindungi saluran telinga dari kondisi kering sehingga tidak mudah lecet. Selain itu telinga juga akan terhindar dari tumbuhnya jamur, bakteri dan risiko masuknya serangga.

"Kalau pada orang yang suka korek-korek telinga dan kelenjarnya kurang itu bisa lecet telinganya. Selain itu, kelenjar juga mencegah tubuhnya jamur, bakteri dan binatang kecil pun nggak mau (masuk)," ucap dr Agus.

4. Bisa keluar secara alami

dr Agus mengatakan bahwa pada dasarnya kotoran pada telinga dapat keluar sendiri secara alami. Hal ini bisa dicapai dengan menggerakkan-gerakan rahang seperti berbicara atau mengunyah makanan.

Baca juga: Catat, Begini Cara yang Tepat Bersihkan Kotoran Telinga

5. Indikasi adanya penyakit

Dalam studi yang mengaitkan bau badan dengan penyakit, studi yang dipublikasikan dalam The FASEB Journal menemukan bahwa varian gen yang menyebabkan ketiak berbau dan kotoran telinga basah juga terkait dengan peningkatan risiko kanker payudara. (fds/fds)

Berita Terkait